Assosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat akhirnya memiliki ketua umum yang baru. Dia adalah Tommy Apriantono.
Tommy terpilih secara aklamasi setelah tiga calon lainnya seperti Irfan Suryanegara, Duddy S Sutandi dan Aji G Sugiyat mengundurkan diri dari bursa pencalonan ketua umum dalam Kongres Luar Biasa Asprov PSSI Jabar periode 2017-2021 di Gedung Asprov PSSI Jabar, Jalan Lodaya Bandung, Sabtu (11/11/17) kemarin.
Tommy akan ditemani Aji G Sugiyat yang mendapatkan suara terbanyak yakni 48 suara yang diberikan oleh 76 voters. Tommy mengaku sangat berterima kasih dengan kepercayaan yang telah diberikan para voters. Ia berharap bisa menjalankannya dengan baik.
- Gagal Juarai Liga 1, CEO Bali United Tetap Inginkan Trofi Ini
- Ini Bukti Loyalitas Bobotoh di Tengah Inkonsistensi Persib di Liga 1
- Jalani Laga Pamungkas, Ini Kejutan yang Akan Bobotoh Berikan ke Persib
- Ditanya Kemungkinan Wakili Indonesia di Asia, Ini Jawaban Pelatih Bhayangkara
- Imbas Laga vs Bhayangkara, MU Bawa Skuat Minimalis ke Makassar
"Pertama saya harus menyusun kepengurusan Asprov Jabar. Sesuai janji awal, kita akan mengakomodir dari perwakilan wilayah dan yang kita tarik yaitu orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Struktur organisasi ramping tapi kompeten bisa lebih baik ke depannya," ujar Tommy.
Paling dekat, Tommy akan berusaha menjadikan Jawa Barat sebagai tuan rumah yang baik dalam Asian Games 2018 mendatang.
"Jangka panjangnya akan menyelenggarakan kompetisi usia dini di wilayah-wilayah. Tidak hanya di Bandung tapi seluruh wilayah Jawa Barat," tegasnya.
Hal yang sama diungkapkan Wakil Ketua Asprov PSSI Jabar, Aji G Sugiyat. Menurutnya masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk bisa menjadikan sepak bola Jawa Barat kembali menggeliat.
"Kebijakan ketua harus amankan. Pertama konsolidasi internal di dalam Asprov perlu ada keterbukaan transparansi bukan hanya administrasi tapi juga dalam hal keuangan. Dan di exco ini terdapat dua sponsor ke depan, jadi tidak hanya mengandalkan APBD atau APBN akan usaha semaksimal mungkin agar ada bantuan pihak ketiga," ungkap Aji.
"Internalnya akan memverifikasi klub yang merasa dirinya tertinggal. Artinya ada kekurangan apakah di sana yang harus dipenuhi, klub ini harus diutamakan. Atau informasi dari klub, saya juga dukungannya mutlak dari klub kita semua akan tranparansi, baik anggaran, keuangan, administrasi, komunikasi koordinasi yang selama ini, saya rasakan masih tersekat-sekat antara Askot klub dan pengurus Provinsi," tandasnya.