Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) secara mendadak memanggil dua klub Liga 1, Bhayangkara FC dan Madura United untuk berdiskusi di kantor PSSI, Kuningan, Jakarta, Senin (14/11/17).
Dalam kesempatan itu hadir pula wakil ketua umum PSSI, Joko Driyono, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria serta perwakilan dari kedua klub, Haruna Soemitro sekali manajer Madura United dan Sumardji yang merupakan manajer Bhayangkara FC.
Dalam pertemuan tersebut pihak PSSI menjelaskan kalau mereka hanya memfasilitasi Bhayangkara dan Madura untuk berdiskusi menyelesaikan kesalahpahaman yang sempat terjadi. Joko Driyono menyebut tensi panas di Liga 1 memang membuat kedua kubu terlibat sedikit 'gesekan' namun kini hal tersebut dipastikan telah berakhir dengan damai.
"PSSI inisiatif panggil Bhayangkara dan Madura, kehadiran mereka bedua menjawab polemik kemarin. PSSI mengapresiasi dan semuanya sudah berakhir dan saatnya menatap masa depan. Tensi tinggi memang menyebabkan pertandingan jadi panas. Ini mengapa PSSI mengundang mereka berdua," ujar Joko Driyono.
Disinyalir pemanggilan Madura United dan Bhayangkara FC hari ini terkait ucapan manajer Sapeh Kerab, Haruna Soemitro usai timnya kalah dari The Guardian pada 8 November lalu. Saat itu Haruna juga menyebut kompetisi Liga 1 2017 seperti lelucon dalam konferensi pers selepas pertandingan.
Haruna menyinggung tambahan tiga angka yang diperoleh Bhayangkara FC setelah dinyatakan menang 3-0 atas Mitra Kukar oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Keputusan ini dianggap ikut berperan dalam gelar juara yang berhasil diraih Bhayangkara FC.
"Saya ingin sampaikan selamat kepada Bhayangkara FC yang sudah menjuarai liga lelucon ini. Namanya juga gojek. Dalam Bahasa Jawa, gojek ya guyonan (lelucon). Anda tahu di akhir-akhir kompetisi terjadi kriminalisasi yang luar biasa," ungkap Haruna.