Persis Solo harus memupus ambisinya untuk lolos ke Liga 1 musim depan. Tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut dipastikan tidak bisa melaju ke babak berikutnya setelah kalah kedua kalinya di babak delapan besar.
Pada laga perdana lalu Persis Solo kalah atas Martapura FC dengan skor 1-0. Sedangkan di laga kedua lagi-lagi tim kebanggaan warga Solo itu harus bertekuk lutut atas tim Kalimantan. Kali ini giliran Kalteng Putra yang berhasil mengungguli Persis Solo dengan skor 1-0 di Stadion Patriot Bekasi, Senin malam.
- Akhiri Kontroversi, Bhayangkara Maafkan Tingkah 'Pongah' Manajer Madura United
- Gagal ke Liga 1, Begini Penyesalan Pelatih Persis Solo ke Pasoepati
- Pergolakan Batin Kas Hartadi Usai Singkirkan Persis Solo
- Irfan Bachdim Bongkar Klub yang Akan Dibela, Kondisi Teranyar Bus Persib Bandung
- Klasemen Sementara Group X Liga 2: PSMS Pastikan Tempat di Semifinal, Persis Tersingkir
Laga Persis Solo di babak delapan besar memang sangat terseok-seok. Diawali banyaknya sanksi dan denda yang diberikan kepada tim tersebut oleh komisi disiplin di babak delapan besar membuat tim tersebut pincang.
Persis Solo harus membayar denda ratusan juta rupiah. Selain itu, klub kebanggaan Kota Solo ini juga harus kehilangan pelatihnya Yakni Widyantoro yang harus dikenai sanksi larangan beraktivitas di dunia sepakbola selama 12 bulan. Sanksi ditambah dengan adanya sejumlah pemain yang tidak bisa diturunkan pada laga perdana lalu.
Kondisi tersebut membuat tim persis Limbung dan tidak bisa konsisten di babak delapan besar. Sebenarnya manajemen telah berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan mendatangkan Pelatih PSS Sleman Freddy Muli.
Freddy didaulat untuk menggantikan posisi Widiantoro serta menyelesaikan permasalahan yang ada di tubuh Persis Solo. Ekspektasi besar saat itu muncul ketika Freddy datang sebagai penolong atas permasalahan yang dihadapi para pemain Persis Solo.
Pelatih asal Palopo tersebut dijawab oleh manajemen untuk membawa Persis Solo ke Liga 1 musim depan meski dengan permasalahan yang ada. Pengalaman sang pelatih di dunia persepakbolaan nasional dinilai mampu untuk menjawab masalah tersebut.
Akan tetapi setelah laga delapan besar bergulir ternyata Freddy Muli tidak mampu menjadi obat bagi Laskar Sambernyawa itu. Anak asuh sang pelatih tidak bisa mengimbangi lawan-lawannya di babak 8 besar. Saat ini Persis menjadi tim pertama yang memastikan diri untuk tidak lolos ke semifinal.
Bagaikan istilah sudah jatuh tertimpa tangga, Persis Solo harus mengubur impiannya ke Liga 1 musim depan dan harus menyelesaikan masalah administrasi serta denda yang telah dijatuhkan oleh Komdis sebelumnya.