Martapura FC harus mengakui keunggulan PSMS Medan di laga kedua babak delapan besar Grup X Liga 2. Bermain di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Martapura takluk dengan skor tipis 1-2.
Bermain di bawah guyuran hujan deras, kedua tim seakan sulit mengembangkan pertandingan. Hal ini pun dikeluhkan oleh pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae.
"Kedua tim sebenarnya bermain bagus, tapi kondisi lapangan yang sangat berat karena hujan tak berhenti membuat kami susah mengatasi lapangan," ucap Frans saat ditemui selepas laga, Senin (13/11/17).
- Martapura FC 1-2 PSMS Medan: Tiket Semifinal untuk Ayam Kinantan
- Tanpa 2 Pemain Andalan, Djanur Rahasiakan Strategi PSMS Medan Hadapi Martapura FC
- Takluk dari Martapura, Persis Solo Salahkan 'Kehendak Tuhan'?
- Motivasi Ruang Ganti Kunci Kemenangan Martapura FC
- (GALERI FOTO) Persis Solo Dibungkam Martapura FC di Laga Pertama Babak 8 Besar
"Kita yang bermarkas di Kalimantan memang jarang mendapat atau bermain saat hujan. Tapi itu tidak bisa menjadi alasan besar karena PSMS juga bermain bagus," tambah dia.
Bermain di bawah guyuran hujan sejatinya bukan hal pertama dihadapi oleh Martapura. Sebab di laga perdana babak delapan besar, mereka juga bermain di bawah derasnya hujan.
"Setelah match pertama pemain hampir semua sakit. Hampir 10 pemain saya dibawa ke dokter kemarin," tambah Frans.
Senada dengan Frans, striker gaek Martapura, Qischil Gandrum juga menilai guyuran hujan menggangu peforma permainan Martapura. Dia menilai Martapura sedikit kesuliltan bermain di bawah guyuran hujan.
"Kalau faktor lapangan sedikit banyak mempengaruhi permainan kita. Selama babak penyisihan kita memang jarang bermain di bawah hujan lebat," beber dia.
"Meskipun tadi pertandingan berjalan seru, karena hujan tim yang melakukan kesalahan sedikit pasti akan kalah," tutup dia.