Ponaryo sempat memimpin tim Borneo FC berkumpul di tengah lapangan dan mengucapkan salam perpisahan kepada suporter Borneo FC dan seluruh insan Sepakbola di Indonesia.
Mantan rekan setim Budi Sudarsono di Timnas Indonesia ini masuk menggantikan Flavio Beck Junior di menit 89 saat menjamu Singo Edan, Sabtu (11/11/17) akhir pekan lalu. Di hari itu pula sang kapten bermain untuk yang terakhir kalinya bersama Borneo FC.
"Tahun ini tahun terakhir saya di sepak bola profesional. Saya memulai karir di bawah tribun, juga mengakhiri karir di bawah tribun. Terima kasih atas dukungannya," katanya seperti dikutip dari Antara.
- Hibur Kim Jeffrey yang Cedera, Kang Emil Menjelma Jadi Supir Online
- Bhayangkara Juara, Indra Sjafri: Selamat Bali United!
- Persiba Terdegradasi ke Liga 2, Sang Pelatih Ngotot Bertahan
- Pelatih Borneo FC Mengaku Senang Dengan Raihan Musim Ini
- Bos Borneo Dongkol dengan Keputusan Pelatih Timnas Indonesia
Pemain yang kini berusia 38 tahun itu disambut riuh penonton yang memadati Stadion kebanggaan warga Samarinda tersebut. Bersama "Pesut Etam, Popon sapaan karibnya, mencatat 19 penampilan dan dua assist di kompetisi Liga 1 Gojek Traveloka musim ini.
Ponaryo mengawali karir sebagai pesepak bola profesional 17 tahun silam dengan membela klub asal Kalimantan Timur, Pupuk Kaltim Bontang. Kini, ia juga mengakhiri karirnya sebagai pemain bersama klub asal Bumi Etam, Borneo FC. Menariknya, pemain kelahiran 25 September 1979 Balikpapan ini sama sekali tak pernah memperkuat klub profesional asal kota kelahirannya,dalam hal ini Persiba Balikpapan.
"Rumah bukan selalu dari mana kita berasal. Tapi, di mana kita menentukan untuk tinggal. Terima kasih support kalian selama ini," lanjutnya.
Popon, sapaan akrab Ponaryo, bergabung bersama Borneo FC sejak 2015 lalu. Kehadirannya di tim Pesut Etam cukup penting untuk membantu memotivasi pemain muda. Selama membela Pesut Etam, eks kapten Timnas Indonesia ini turut membawa Borneo FC merengkuh gelar Piala Gubernur Kaltim tahun 2016.