Gelaran Liga 1 Indonesia musim 2017 telah usai, di mana Bhayangkara FC berhasil menjadi kampiun pasca menyingkirkan saingan terdekat, Bali United yang finish di peringkat kedua.
Meski demikian, salah satu pemain The Guardian menyatakan lawan terberat musim ini bukan tim Serdadu Tridatu.
Stiker Bhayangkara FC, Guy Junior menjelaskan Bali United memang tim yang merepotkan sepanjang musim karena terus menempel ketat di tabel klasemen. Namun, lawan paling berat yang dihadapi Bhayangkara musim ini justru PSM Makassar karena tim Juku Eja dua kali mempermalukan The Guardian.
"Saingan terberat itu awalnya PSM Makassar, setelahnya jadinya Bali United. Tapi lawan yang berat buat kami itu PSM, karena kami kalah di kandang mereka dan juga di laga di Patriot juga kami kalah," aku Guy Junior.
Sementara itu, secara pribadi, Guy Junior memiliki laga yang sangat berkesan dan mungkin tidak terlupakan. Hal itu terjadi saat Bhayangkara menang 3-1 atas Madura United pada 8 November lalu.
Selain kemenangan yang memastikan gelar juara, laga itu cukup emosional bagi Guy karena ia merupakan mantan pemain Sapeh Kerab.
"Yang berkesan itu lawan Madura. Karena saya awal musim dari Madura kemudian pindah ke Bhayangkara dan akhirnya gelar juaranya ditentukan pas lawan Madura yang sebelumnya adalah tim saya. Jadi ini rencana Tuhan yang sangat indah bagi saya dan saya sangat senang," tutup pemain 31 tahun itu.
Sebagai informasi, Guy Junior sebenarnya sempat bermain dengan Madura United di awal musim Liga 1. Akan tetapi, menjelang ditutupnya bursa transfer putaran pertama pemain kelahiran Kamerun itu dilepas ke Bhayangkara FC. Ia datang bersamaan dengan salah satu pemain nominasi pemain terbaik Liga 1, Paulo Sergio.