Pelatih Bhayangkara, Simon McMenemy mengungkapkan bahwa Persjia punya keinginan yang lebih kuat untuk menang. Dan hal itu menjadi senjata bagi Macan Kemayoran untuk menang atas The Guardian dalam laga Minggu (12/11/17) lalu.
Kekalahan yang diterima oleh Bhayangkara usai ditekuk 1-2 oleh Persija Jakarta menjadi salah satu momen yang cukup merusak euforia kemenangan Bhayangkara di Liga 1 musim ini. Terlebih lagi, Simon mengakui sulit untuk membangkitkan motivasi pemainnya yang sudah kepalang puas meraih gelar juara.
"Saya pikir kita melihat dua tim bagus bertanding, tapi Persija lebih ingin menang. Namun saya tidak menggugat hasilnya," ujar Simon, usai berakhirnya laga kemarin.
Tak hanya menjadikan motivasi Persija sebagai senjata yang mampu membuat Bhayangkara takluk. Kondisi Stadion Patriot yang kala itu memang dipenuhi Jakmania, membuat Simon pun merasa pertandingan tersebut menjadi semakin sulit.
Maklum, kondisi laga kemarin memposisikan Bhayangkara sebagai tim yang menjalani laga tandang. Simon berdalih bahwa Bhayangkara sendiri memang sering berlaga tanpa adanya pendukung di laga kandang. Hal itu ternyata diakuinya cukup sedikit membuat timnya frustrasi.
"Di sepanjang musim kami bermain kandang dengan jumlah suporter lawan lebih banyak. Ini sedikit membuat kami frustrasi, tapi kami tidak bisa mendatangkan fans begitu saja," ungkap Simon.
Bhayangkara keluar sebagai juara Liga 1 musim ini. Namun, status kemenangan tersebut masih mengundang kontroversi, melihat raihan poin yang sama juga di raih oleh Bali United. Meski telah ditetapkan sebagai juara, banyak dari masyarakat Indonesia yang melihat Bali United adalah juara ajang sepakbola tersebut musim ini.