Marquee player Madura United, Peter Odemwingie baru-baru ini menentang pernyataan presiden klub, Achsanul Qosasi yang menuturkan mantan pemain Stoke City itui sudah kapok bermain di Indonesia terutama selepas pertandingan melawan Bhayangkara FC.
Peter Odemwingie membantah telah memberikan pernyataan untuk mengakhiri kontrak bersama Madura United. Pemain 36 tahun itu memberikan sanggahan melalui Twitter pribadinya, @OdemwingieP, kalau dirinya tidak pernah berbicara seperti yang diucapkan Presiden klub.
"Tuan Achsanul, bisakah Anda tak pakai pernyataan saya untuk media? Saya tak pernah bicara seperti itu, terima kasih," kicau Odemwingie.
Atas ketidaknyamanan Peter tersebut, pihak Madura United kemudian memberikan klarifikasinya. Manajer klub, Haruna Soemitro menjelaskan keadaan tersebut terjadi karena ada mis komunikasi antar kedua belah pihak.
"Mungkin hanya soal komunikasi saja. Tapi faktanya kita baru berbicara hanya tingkat koresponden antara lawyer untuk membahas teknisnya. Di sini, ada beberapa faktor, pertama Peter sudah teken kontrak dan di dalam klausal itu kontrak dia sampai akhir musim 2018 dengan nilai sudah sepakat dan ditanda tangani," ucap Haruna.
"Ada beberapa kejadian dan Peter merasa tidak nyaman main di Indonesia dan dia memilih lebih baik minta kepastian maka secara lisan kita menyepakati beberapa hal," sambungnya.
"Mungkin jawaban Peter terhadap rilis kita itu membuat dia tidak nyaman, bahwa dia belum berbicara apa-apa dan betul juga. Karena kita memang belum ada hitam di atas putih untuk apa yang sampaikan. Ini hanya masalah komunikasi jadi hari ini kami akan ketemu dan bisa selesai," tutup Haruna.
Madura United juga sudah menyatakan kemunginan tidak memakai jasa Peter Odemwingie di musim 2018. Untuk itu, kedua belah pihak akan bertemu dan membicarakan jalan tengah terkait situasi pelik saat ini karena sebelum Peter disebut sudah sepakat memperpanjang kontrak sebelum akhirnya berubah pikiran.