Setelah kegagalan Belanda untuk lolos ke Piala Dunia 2018, Italia menjadi negara pemain sepakbola papan atas lainnya yang gagal meraih tempat di turnamen tingkat internasional tersebut. Kenyataan tersebut rupanya tak hanya membawa kerugian bagi dua negara yang bersangkutan, namun juga sebuah kejutan tak menyenangkan bagi para pemainnya, penggemar, hingga turnamen itu sendiri.
Timnas Italia secara resmi takkan bermain di ajang Piala Dunia 2018 usai berhasil ditekuk oleh Swedia dengan skor agregrat 1-0. Dalam laga sebelumnya, skuat yang dinaungi Gianluigi Buffon dkk berhasil ditahan imbang oleh Swedia 0-0.
Dengan fakta bahwa Belanda gagal mengamankan posisi di laga internasional yang mendunia tersebut, ditambah lagi dengan ketidakberuntungan yang diraih Italia, akankah turnamen Piala Dunia 2018 terasa berbeda?
Kondisi yang terjadi kini tentunya menjadi pukulan telak bagi Italia dan Belanda, begitu pula bagi dunia sepakbola. Kedua negara tersebut sebelumnya dibangga-banggakan oleh para penggemar sepakbola dunia sebagai dua tim tertua idola.
Tim Liga Belanda, Eredivisie, dan Liga Itali Serie A secara konsisten tercatat selalu berpartisipasi dalam kompetisi klub papan atas di dunia dan memiliki jutaan penggemar di dunia.
Kedua negara itu sendiri nyatanya memang memiliki liga domestik sendiri, fasilitas remaja,dan yayasan sepakbola yang memadai. Arjen Robben, Wesley Sneijder, Kevin Strootman, Leonardo Bonucci, Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini adalah bukti kualitas kedua negara tersebut.
Mereka adalah beberapa talenta kelas dunia yang telah membuktikan keberanian mereka di panggung tertinggi selama bertahun-tahun dan mengumpulkan penggemar berat dari mereka sendiri.
Dalam pernyataan yang sempat diberikan oleh FIFA, Piala Dunia 2014 yang digelar di Brasil meraup setidaknya 3,2 miliar penggemar dari seluruh dunia. Dalam finalnya saja, turnamen tersebut menjadi perhatian lebih dari satu miliar orang.
Namun, jika dilihat dari area penayangan, negara Asia memiliki penonton yang paling besar, meski hanya ada tiga negara Asia yang berjuang di Piala Dunia 2014, yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Iran. Jelas, seluruh basis penggemar sepak bola di Asia tidak memiliki banyak pilihan lokal untuk mendukung turnamen sepak bola internasional besar. Sepakbola Eropa adalah satu-satunya penyelamatan mereka.
Dengan absennya dua negara jagoan mereka yang biasa beraksi di Piala Dunia, bukan tidak mustahil akan menurunkan jumlah penonton turnamen tersebut. Gabungan populasi penonton Italia dan Belanda mendekati 80 juta, dilansir NewsX, ditambah penonton Asia, tentunya akan melipatgandakan jumlah penggemar Piala Dunia.
Berdasarkan laporan yang disajikan oleh Business Insider, FIFA berhasil mengumpulkan 15 miliar dollar dari Piala Duia 2014 tersebut, dan bagian dari pemecahan rekor. Kini, dengan absennya Italia dan Belanda dari Piala Dunia 2018, persaingan mungkin akan semakin ketat, namun dampak yang ditimbulkan akan secara nyata lebih terasa.