Musim kompetisi Liga 1 akhirnya telah usai. Seperti halnya 17 tim lain, Madura United juga sudah menyelesaikan kewajibannya dalam bertarung sepanjang 34 pekan dalam 7 bulan masa kompetisi.
Bagi tim berjulukan Sape Kerrap itu, performa tim dinilai sudah luar biasa. Meskipun Bayu Gatra dkk harus mendapatkan akhir pahit, yakni kala dibekuk PSM Makassar dengan skor 1-6, Minggu (13/11/17) lalu.
"Ini memang tidak gampang. Tapi apa pun itu, saya bangga kepada semua pemain, yang sudah menjadi bagian Madura United," ujar sang pelatih, Gomes De Oliviera.
Absennya sejumlah di pekan terakhir, menjadi penyebab akhir yang pahit. Skor 1-6 juga menjadi rekor kekalahan paling telak bagi MU.
"Kami kehilangan banyak pemain. Dengan kondisi yang compang-camping, tentu sudah luar biasa kami bisa menyelesaikan pertandingan," bilang Manajer tim, Haruna Soemitro.
"Secara umum kami senang dengan pencapaian tim ini. Meski target kita juga meleset, yaitu mampu finis di tiga besar klasemen (batas akhir untuk lolos ke kompetisi Asia)," imbuhnya.
Dibandingkan musim lalu, pencapaian MU memang tidak begitu buruk. Tim yang sebelumnya bernama Pelita Bandung Raya itu hanya sedikit menurun dalam hal perolehan poin akhir maupun peringkat.
Menduduki posisi keempat di klasemen Liga 1, Madura United turun hanya satu level dibanding garis finis di TSC tahun lalu. Begitu pun 60 poin yang dimiliki, hanya terpaut sebiji angka saja dibanding tahun lalu.
"Yang jelas kami juga mohon maaf kepada masyarakat Madura, karena gagal juara kompetisi. Bagaimana pun, kami sudah menyiapkan tim ini sejak awal dengan baik," pungkasnya.