Sebagimana diketahui, Choirul Huda meninggalkan seorang istri dan dua putra. Kiper senior berusia 38 tahun itu meninggal dunia, pasca insiden benturan fisik dengan rekan setimnya saat Persela menjamu Semen Padang, Minggu 15 Oktober silam.
"Ya, uang hasil dari pertandingan ini akan kami sumbangkan. Kalau nominal, ada lah pokoknya," bilang CEO Persela Lamongan, Yuhronur Efendi setelah pertandingan.
Choirul huda+Dihitung dari penjualan tiket saja, besaran sumbangan kepada keluarga Almarhum Choirul Huda bisa mencapai ratusan juta. Sebanyak 14 ribu lembar tiket yang disiapkan ludes terjual.
Jumlah Rp 420 juta pun sudah diraup setidaknya dari hasil perkalian harga tiket termurah dengan jumlah penonton yang hadir. Sedangkan harga tiket pada laga itu ada tiga kategori, yakni Ekonomi Rp 30 ribu, VIP Rp 55 ribu dan VVIP Rp 75 ribu.
"Jumlahnya memang cukup besar. Yang pasti, ada lah pokoknya," imbuh figur yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah di Kabupaten Lamongan tersebut.
Kendati demikian, jumlah sumbangan kepada keluarga Choirul Huda yang ditinggalkan, adalah sisi lain dari Tribute Match, minggu lalu. Yang paling penting adalah doa dari segenap insan sepakbola nasional untuk mengenang berbagai jasa dan kebaikan dari Almarhum Choirul Huda.
"Terima kasih kepada semua pihak yang ikut dalam pertandingan ini. Manajemen, Panpel Persela, Suporter dan semua pemain yang mengikuti pertandingan ini," ucap Samsul Arif, yang menjadi penentu kemenangan Persela 1-0 atas Timnas All-Star.
Suasana di tribute match Choirul Huda