Tribute Match Choirul Huda masih menyisakan cerita menarik dari sisi lain. Pertandingan yang ditujukan itu tak hanya dihiasi sejumlah pemain nasional maupun asing ternama, namun juga sempat diramaikan oleh eks pemain yang tenar di masanya.
Lebih dari 14 ribu penonton di Stadion Gelora Surajaya Lamongan, langsung bergemuruh ketika Rendra Soedjono sebagai MC, mengumumkan nama Kurniawan Dwi Yulianto di menit 35.
- Persela Sumbangkan Hasil Tribute Match Choirul Huda
- Tribute Choirul Huda, APPI Serahkan Hasil Lelang Jersey Kiper ke Keluarga
- Dimeriahkan Timnas All Star, Tribute Match Choirul Huda Layaknya Perebutan Gelar Juara
- Bersama Pasukan Gojek, Bendera Choirul Huda Membentang di Lapangan Surajaya
- Persela 1-0 Timnas All-Star: Kemenangan Manis untuk Choirul Huda
20 menit kemudian, riuh tepuk tangan kembali bergemuruh saat Si Kurus berjalan keluar. Eks striker Pelita Jaya dan Persija Jakarta itu digantikan oleh Widodo Cahyono Putro, yang saat ini menjabat sebagai Pelatih Bali United.
Tentu saja, melihat striker yang berjaya bersama Petrokimia Putra Gresik itu bermain sepakbola menjadi barang yang langka. Terlebih, ia berada satu lapangan dengan dua anak asuhnya, I Gede Sukadana dan Irfan Bachdim.
Faktor usia yang sudah memasuki kepala empat pun tak menyurutkan permainan Widodo, meski hanya bisa bertahan 15 menit di lapangan.
"Tentu ini keinginan saya sendiri untuk membantu tim ini (Timnas All-Star). Tapi bukan berarti saya memaksa harus bermain," tuturnya seraya tersenyum ringan.
"Karena saya juga merasa kehilangan terhadap sosok Choirul Huda, yang sempat bersama saya di Timnas (di bawah kepelatihan Jacksen F. Tiago tahun 2015 lalu)," paparnya.
Sayangnya, harapan publik melihat reuni Skuat Timnas era 1990an pupus. Itu lantaran Aji Santoso yang sebelumnya ingin tampil, mengurungkan niatnya berada satu lapangan bersama Widodo Cahyono Putro.
"Ya karena tim saya ada 29 pemain, dan syukurnya semua kebagian tampil di lapangan," kata Aji Santoso yang lantas tertawa.
Seperti diketahui, keduanya adalah anggota skuat Timnas saat turun di ajang Piala Asia 1996 di bawah kepelatihan Danurwindo saat itu. Di ajang itu, Indonesia begitu harum melalui awards yang diterima Widodo lewat gol salto yang melegenda ke gawang Uni Emirat Arab.