PSSI memberi sinyal kuat bakal melakukan perombakan di Timnas U-19. Salah satunya adalah dengan mengganti posisi Indra Sjafri sebagai pelatih.
Hal ini disampaikan langsung oleh Edy Rahmayadi seusai laga uji coba Timnas U-22 melawan Suriah U-23, Kamis (16/11/17) malam. Ketua Umum (Ketum) PSSI ini menyebut bahwa nasib Indra Sjafri sudah di titik nadir.
"Nasibnya (Indra Sjafri) sudah tidak di ujung tanduk lagi tapi di ujung kaki," ucap Edy Rahmayadi usai laga Timnas Indonesia U-23 kontra Suriah U-23 Kamis (16/11/17) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.
Kabar bakal kosongnya posisi pelatih kepala Timnas U-19 sampai ke telinga Milomir Seslija. Mantan juru taktik Arema ini mengklaim dirinya merupakan sosok yang tepat untuk menggantikan Indra Sjafri di Timnas U-19.
Pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu beralasan dirinya merasa sudah mengetahui kultur sepakbola Indonesia. Sehingga dirinya mengaku ia merupakan pelatih terbaik bagi para pemain muda Garuda Nusantara.
"Saya tahu bagaimana cara melatih pemain muda. Selain itu saya juga sudah cukup mengenal kultur sepakbola Indonesia. Sehingga saya merasa bisa memberikan prestasi untuk Indonesia," ujar Milo dilansir dari Surya Malang.
Selain Arema, pelatih yang akrab disapa Milo itu juga pernah menangani Persiba Balikpapan di Liga 1. Namun pelatih 53 tahun itu membuat keputusan kontroversial yang membuat manajemen Beruang Madu geram. Milo tiba-tiba pamit mengundurkan diri saat musim kompetisi belum usai.
Persiba menyayangkan sikap Milo yang tak profesional, dengan mengambil keputusan sepihak tanpa melakukan pembicaraan yang jelas. Dia dianggap sudah mencederai kontrak yang disepakati.
Meski begitu, pelatih yang sudah berlisensi UEFA Pro ini sudah siap menerima tawaran melatih Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan.
"Sayangnya sampai saat ini belum ada yang menghubungi saya," tutupnya.