Ilija Spasojevic mengaku terharu saat pertama kali berada di lapangan dengan menggunakan seragam Skuat Garuda, terutama saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya saat lawan Suriah U-23 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (18/11/17).
Pemain Timnas Indonesia saat mengheningkan cipta. Herry Ibrahim/INDOSPORTPria asal Montenegro itu merasa saat ini hidupnya seperti berada di dalam mimpi meski ada sedikit kesedihan atas kekalahan kedua Timnas Indonesia dari Suriah U-23 dalam tempo tiga hari ini.
"Luar biasa yang saya rasakan saat nyanyi Indonesia Raya. Ini seperti mimpi karena terjadi begitu cepat. Saya bisa rasakan atmosfer penonton dan stadion, namun ada sedikit sedih karena kalah tapi ke depan saya optimistis kita bisa lebih baik lagi. Tinggal adaptasi sedikit dan saya juga cukup optimistis," beber Spaso usai laga.
Timnas Indonesia vs Suriah U-23 (Boaz Solossa, Ilija Spasojevic, dan Osvaldo Haay). Herry Ibrahim/INDOSPORTPada laga debut bersama Timnas Indonesia, Spasojevic mencatatkan penampilan selama 72 menit sebelum akhirnya digantikan oleh Septian David Maulana. Selama berada di lapangan, pemain 30 tahun itu memang jarang mendapat kesempatan maupun suplai bola matang dari sayap maupun gelandang.
"Sebenarnya bukan masalah sistem permainan yang berbeda tapi kita semua tahu di liga 1, Bhyangkara FC memang lebih dominan, yang jelas malam ini kita belum banyak peluang, dan Suriah juga tim kuat, semua lini bagus mereka fisik, dan teknik apalagi mereka hampir lolos ke Piala Dunia, selain itu kita kurang kesempatan cetak gol," tutupnya soal ketidak beruntungan Indonesia pada laga tadi.
Kehadiran Spaso juga mendapatkan pujian tersendiri dari Luis Milla. Menurut pembesut Timnas Indonesia ini, Spaso bisa menjadi teladan bagi para pemain muda Tanah Air dalam urusan profesionalisme.