Nasib Indra Sjafri di kursi pelatih Timnas U-19 sudah berada di ujung kaki, kini beberapa nama diramalkan akan menjadi penggantinya. Selain dua nama pelatih asing Simon McMenemy dan Milomir Seslija, ada satu nama pelatih lokal, Rudy Eka Priyambada.
Rudy Eka mengawali karir kepelatihan di sebuah klub semi pro Monbulk Rangers di Negara Bagian Victoria, Australia. Dengan modal licensi C AFC, ia memberanikan diri melatih negeri orang. Meski sempat mengalami kesulitan ekonomi di Australia, Rudy Eka berhasil membawa Monbulk Rangers menjadi juara Energy Cup 2012.
Setahun di Australia, Rudy Eka kembali ke Indonesia untuk melatih salah satu peserta Liga Primer Indonesia, Bali Devata FC. Namun setelah itu Rudy hengkang karena kompetisi LPI dihentikan ditengah jalan. Setelah itu berkat beasiswa dari AFC, Rudy Eka mendapatkan lisensi B AFC.
Berbekal lisensi B AFC, Rudy Eka dipercaya PSSI untuk menjadi tim analis Timnas U-19 di kualifikasi Piala Asia U-19 pada tahun 2013 lalu. Padahal sebelumnya, Rudy pernah dinyatakan tidak lulus saat mengikuti kursus pelatih lisensi C oleh PSSI. Namun kegigihan dan tekad besarnya membawa Rudy menjadi yang terbaik saat kursus lisensi AFC.
Setelah tugasnya sebagai analis di Timnas U-19 berakhir, selanjutnya Rudy Eka menjadi asisten pelatih Mitra Kukar pada tahun 2014. Sempat diangkat sebagai pelatih kepala di Mitra Kukar, namun Rudy Eka memilih untuk hengkang. Hal ini dikarenakan PSSI saat itu mendapat sanksi dari FIFA.
Akhirnya pelatih berusia 34 tahun itu resmi memulai kiprah barunya di kompetisi Liga Bahrain bersama klub yang berbasis di kota Al-Manamah, Al Najma yang bernaung di Level 2 Liga Bahrain. Rudy menerima kontrak satu musim sebagai asisten pelatih tim senior dan direktur pembinaan usia dini.Jabatan itu didapatkan Rudy Eka berkat jaringan luas yang ia dapat saat kursus lisensi AFC. Pelatih Al Najma kala itu Ali Sasoor mengenal Rudy Eka saat di kursus lisensi AFC.
Setelah tak memperpanjang kontrak di Bahrain, Rudy Eka kembali ke Indonesia dan berlabuh di Celebest FC Palu. Di klub milik musisi Abdee Slank ini, Rudy Eka mampu membawa Celebest ke babak 16 besar Indonesia Soccer Championship B. Pada bulan September lalu, setelah hengkang dari Celebest FC, Rudy Eka ditunjuk untuk menggantikan Ivan Kolev di PS TNI. Rudy Eka yang masuk dipertengahan musim, mampu membawa PS TNI menjauhi zona degradasi dan finis di peringkat ke-12 klasemen liga 1.
Kini nama Rudy Eka Priyambada kembali muncul sebagai salah satu kandidat pengganti Indra Sjafri di Timnas U-19. Sebelumnya, di awal 2017 lalu, Rudy Eka juga sempat menjadi kandidat pelatih Timnas U-16 bersama Fachri Husaini, namun akhirnya Fachri Husaini lah yang dipilih oleh PSSI.
Rudy Eka dirasa cocok untuk menggantikan Indra Sjafri, selain karena ia pernah menjadi tim analis Timnas U-19 pada 2013 lalu, pengalamannya sebagai direktur pembinaan usia dini di klub Bahrain juga menjadi salah satu nilai lebihnya. Kedekatannya dengan pemain muda juga bisa menjadi modal berharga untuk melatih Timnas U-19.
Selain itu, ini bukan kali pertama nama Rudy Eka menjadi kandidat pelatih Timnas U-19. Sebelumnya pada 2016 lalu nama Rudy Eka juga diproyeksikan melatih Timnas U-19 bersama Eduard Tjong dan Jan Saragih.
Jika terpilih, Rudy Eka yang lahir pada 5 Desember 1982 akan menjadi tumpuan Timnas U-19 di Piala Asia U-19 2018 mendatang. Ia akan langsung dihadapkan dengan persiapan Piala Asia U-19 dan dituntut berprestasi, karena Indonesia akan menjadi tuan rumah gelaran tersebut.