Bali United terus memperlihatkan kegencarannya dalam merekrut para pemain anyar demi mempersiapkan tim untuk menyambut Liga 1 dan Kualifikasi Liga Champions Asia di musim mendatang.
Teranyar, berembus kabar bahwa Bali United tengah melakukan negosiasi dengan mantan pemain Real Madrid, Rafael van der Vaart. Media lokal pun sudah menyebarkan isu transfer tersebut. Kini, media asing juga diketahui ikut menyoroti rumor transfer yang kemungkinan terjadi.
- Sisakan Satu Pemain Senior, Luis Milla: Ini Skuat Terbaik untuk Lawan Guyana
- Jelang Semifinal Liga 2, Pelatih Martapura FC Inginkan Ini
- 3 Pelatih yang Sukses Bawa Persib Bandung ke Masa Keemasan
- Beri Informasi Harga Tiket Timnas, Tagar #saveindrasjafri Malah Jadi Sorotan
- 3 Kemungkinan yang Akan Terjadi bila Nilmaizar ke Persib Bandung
Adalah media asal Amerika Serikat, ESPNFC (21/11/17) yang turut memberitakan rumor mengenai kedatangan Van der Vaart ke Indonesia pada 2018 mendatang. Dikatakan pula klub mempunyai koneksi yang kuat dengan orang-orang asal Belanda.
Sebagaimana diketahui, Serdadu Tridatu memang banyak diisi oleh pemain yang berasal dari negara penjajah Indonesia itu, seperti Stefano Lilipaly, Sylvano Comvalius, ataupun Nick van der Velden. Bahkan, dilaporkan juga bahwa Lilipaly yang menjembatani komunikasi antara klub dengan pria berusia 34 tahun tersebut.
Sedikit informasi, Van der Vaart sendiri saat ini tengah memperkuat tim asal Denmark, FC Midtjylland. Dirinya pernah membela Madrid pada 2008 hingga 2010 lalu sebelum akhirnya hengkang ke Inggris untuk bergabung Tottenham Hotspur. Bersama Spurs, nama Van der Vaart pun dikenal dan menjadi pemain favorit di White Hart Lane.
Namun, pihak klub belum mau memberikan pernyataan lebih lanjut terkait isu yang beredar tersebut, meskipun bos Bali United, Pieter Tanuri, juga seperti memberikan kode akan mendatangkan pemain asing dengan nama besar.
"Tapi kita belum umumkan. Takut kita umumkan sekarang lebih banyak musuhnya. Kita memperbaiki ini (materi pemain). Dan kita tidak ingin main-main di level Asia," kata Pieter Tanuri.