Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) cukup menyoroti dengan keputusan PSSI yang memutus hubungan kerja Indra Sjafri dari kursi pelatih Timnas Indonesia U-19. Terlebih belum adanya alasan jelas yang dikeluarkan oleh PSSI.
PSSI telah mengambil langkah tegas dengan memberhentikan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia. Induk federasi sepakbola Indonesia ini berpegangan akan dua kegagalan yang ditoreh Indra Sjafri.
Seperti diketahui, Indra gagal dalam target pertama yakni gagal meraih emas di ajang AFF U-18 2017. Lalu yang kedua saat Timnas Indonesia menelan dua kekalahan telak saat kualifikasi Piala Asia U-19 2018. Kala itu Indonesia dibungkam Korea Selatan dan Malaysia.
Menanggapi pernyataan ini, Kemenpora melalui Sesmenpora kurang setuju. Sebab bila berpegangan akan hal itu dinilai kurang fair.
"Kalau dilihat dari beberapa hasil cabang dan target berarti Luis Milla juga gagal dong. Tidak bisa dilihat seperti itu," tegas Gatot saat ditemui di Kantor Kemenpora, Rabu (22/11/17).
Evan Dimas dan Luis MillaUntuk itupun Gatot pun menegaskan bahwa untuk ke depannya PSSI memiliki kejelasan akan penilaian seorang pelatih. Hal ini untuk menjaga hal-hal yang tidak mengenakan kemudian hari.
"Harusnya mungkin ada alasan yang justify. PSSI kemarin sempat maju mundur terkait dipecat atau tidak. Nah ini diberhentikan alasannya apa?" jelas Gatot.
Preskon pengumuman pencopotan Indra Sjafri dari pelatih Timnas U-19.Tak hanya itu, meski tidak memiliki kepentingan pribadai akan sosok Indra Sjafri, namun bagi Gatoto Indra memiliki pengaruh besar akan sepakbola Indonesia. Sehingga dia pun cukup kaget akan hal pemberhentian Indra.
"Indra Sjafri punya spesialisasi di usia umur bahwasanya kemarin konon kabarnya usia 19 beda dulu dengan sekarang. Selain itu saya melihat ada tiga indikator dalam sepakbola Indonesia saat dipegang Indra. Dia memiliki kepercayaan publik, mampu tampil beda dengan terbukti banyaknya jumlah gol, serta terbentuknya karakter bermain di tubuh Timnas U-19," tutup Gatot.