Dua tim mantan perserikatan akan bertarung di semifinal Liga 2 Sabtu (25/11/17) malam nanti. Di antara dua tim, mungkin prestasi dan sejarah PSIS tidak sementereng PSMS, tetapi keduanya sama-sama memiliki sejarah panjang di persepakbolaan nasional.
Sejak didirikan, dan bergabung dalam perserikatan, PSIS baru sekali mengecap juara, yaitu di tahun 1987 dengan legendannya, Ribut Waidi.
Namun begitu, PSIS dikenal sebagai tim yang mampu tampil cukup stabil di kasta tertinggi liga sepakbola Indonesia. Bahkan, mereka pernah mendapat gelar juara Liga Indonesia di tahun 1999 walaupun semusim kemudian mereka harus degradasi.
Setelah kembali dari Divisi I, tepatnya di-era tahun 2005-2006, PSIS kembali menjadi tim yang disegani karena berhasil duduk di peringkat III di Divisi Utama kompetisi 2005 dan runner-up di Divisi Utama tahun 2006. Bintang-bintang yang tampil saat itu adalah M. Ridwan, Suwita Patha, Gustavo Ortiz, Imral Usman, dll.
Berbeda dengan PSIS, PSMS memiliki sejarah lebih mentereng di zaman perserikatan. Mereka pernah 5 kali juara dan 3 kali runner-up. Namun, di tahun 2000-an prestasi mereka tidak sebagus PSIS Semarang. Mungkin yang terbaik adalah menjadi runner-up di tahun 2007.
Sejak promosi ke kompetisi kasta tertinggi pada 2004, PSMS Medan sudah 13 kali bertemu PSIS Semarang hingga tahun 2017.
Semifinal Liga 2 di tahun 2017 merupakan pertemuan ke-13 dalam 13 tahun terakhir ini. Bahkan dalam 13 pertandingan itu kedua tim memiliki rekor yang seimbang. Kedua tim tecatat sama kuat dengan PSMS dan PSIS sama-sama memenangkan laga sebanyak 4 kali.
Keduanya kemudian mencatatkan 5 kali hasil seri dan 4 kali kekalahan. Hal yang membedakan adalah PSMS lebih unggul dalam urusan mencetak gol daripada PSIS. Total, PSMS mencetak 16 gol dalam pertemuan kedua tim sedangkan PSIS hanya menyarangkan 14 gol ke gawang PSMS Medan.
Berikut rekor pertemuan dalam 13 tahun terakhir:
Total Laga: 13
PSMS Menang: 4
Seri: 5
PSIS Menang: 4
Gol PSMS: 16
Gol PSIS: 14
Dilansir dari laman resmi liga-indonesia.id, guna menghadapi laga krusial ini, pelatih kedua tim sudah mempersiapkan tim secara maksimal, baik itu secara teknik, fisik, taktik, dan strategi.
Pelatih PSMS, Djajang Nurdjaman, mengungkapkan bahwa sudah tidak ada rahasia di antara kedua tim. Hal ini karena baik PSMS dan PSIS pernah satu grup di babak 16 besar dan keduanya saling mengalahkan.
Tinggal bagaimana para pelatih mempersiapkan tim. Tidak terkecuali kekuatan mental para pemain. Termasuk kesiapan menghadapi adu penalti, jika memang pertandingan dalam waktu normal plus perpanjangan waktu berakhir dengan skor seri.
"Jadi menurut saya pertemuan ketiga kalinya di musim ini pasti seru. Kedua tim sudah saling mengenali kekuatan dan kelemahana masing-masing," kata Djanur dilansir dari liga-indonesia.id
Sementara pelatih PSIS, Subangkit, juga senada dengan calon lawannya. Menurutnya, PSIS tinggal menjalani saja pertandingan semifinal. Para pemainnya pun diminta bermain tanpa beban.
Pertandingan semifinal nanri dijadwalkan berlangsung di Stadion GBLA, Bandung, Sabtu (25/11/17) sore. Siapa yang memenangi pertandingan akan mendapat jatah promosi langsung ke Liga 1 musim depan.