Oknum suporter Persebaya, Bonek diduga kembali berulah. Setelah sebelumnya sempat meresahkan warga Bandung karena mencuri barang dagangan seorang pedagang pisang cokelat, kini puluhan Bonek diduga menjarah salah satu warung milik warga.
Insiden itu terjadi di Komplek Bumi Panyileukan, Kota Bandung, Sabtu (25/11/17) pagi. Ketika itu, sang pemilik warung bernama Ibu Herman sedang berada di belakang rumah, karena merasa aman dilingkungan sekitar rumahnya.
Namun, tiba-tiba dirinya mendengar ada suara orang mengobrol. Ketika dilihat ke depan, ia mendapati puluhan Bonek sedang mengambil makanan berupa kue serta minuman. Melihat ulah Bonek tersebut, sang pemilik tak berani menegurnya karena di sekitar lingkungan warungnya sedang dalam kondisi sepi.
"Mereka kondisinya kumal-kumal, di antaranya ada yang pakai anting dan bertato. Mereka menggunakan bahasa daerah medok," tutur Herman seperti dikutip dari PRFMnews.
Jika hal ini terus terjadi dan meresahkan warga sekitar, bukan tidak mungkin PT LIB akan memberikan sanksi berupa menggelar final tanpa penonton, andai Persebaya lolos.
"Jika masih ada kericuhan yang melibatkan suporter di Bandung, bisa jadi laga semifinal dan final kami gelar tanpa penonton,” ujar Chief Operating Officer (COO) PT LIB Tigorshalom Boboy.
Sebelumnya, manajer Persebaya, Chairul Basalamah juga telah meminta pihak kepolisian untuk bertindakan tegas terhadap supporter yang bertindak kriminal.
"Harapan kami benar-benar ditindak saja. karena kalau sudah kriminal bukan bagian dari suporter," pungkas Basalamah.