Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, China menjelma menjadi salah satu negara yang diperhitungkan dalam dunia kulit bundar. Sejumlah pesepakbola top dunia, banyak yang tertarik untuk bermain di Negara Tirai Bambu itu.
Tawaran gaji spektakuler yang dijanjikan oleh klub-klub asal China pun seolah menjadi magnet yang menarik pesepakbola dari klub elite Eropa. Carlos Teves, Oscar, dan Hulk merupakan sederet nama yang kepincut untuk menguji kemampuannya di Liga China.
Meski berhasil menarik minat sejumlah pemain top dunia, PSSI-nya China masih merasa kesulitan untuk mengembangkan talenta-talenta lokal yang mereka miliki. Untuk mengatasinya, meraka jelas perlu ide baru.
Nah, dilansir dari Babagol, Chinese Football Association (CFA) dilaporkan telah menjalin kerja sama dengan German Football Association (GFA). Dari kerja sama itu didapat bahwa pemain Timnas China U-20 akan mendapat kesempatan berlatih di Jerman.
Sebagai bagian dari kerja sama itu, Timnas China U-20 bahkan diperbolehkan untuk melakukan laga persahabatan dengan klub-klub di Jerman. Memang tidak semua klub seperti Bayern Munchen atau Borussia Dortmund, melainkan klub-klub yang bermain di kasta keempat Liga Jerman, yakni Regionalliga Sudwest.
Bagi Anda yang tidak tahu, Regionalliga Sudwest merupakan kompetisi yang terdiri dari 19 klub. Setiap minggunya, satu dari ke-19 klub itu yang kebetulan tidak ada jadwal bertanding akan dihadapkan dengan Timnas China U-20 tersebut.
Sayangnya, kerja sama kedua negara di bidang sepakbola tersebut justru menimbulkan polemik, khususnya para pencinta sepakbola Jerman yang merasa sangat dirugikan ketimbang diuntungkan.
Sebagian orang Jerman menyebut kerja sama itu 'menyiksa' klub-klub domestik Jerman. Bayangkan saja, karena kerja sama itu, klub-klub kasta keempat Jerman mau tidak mau kehilangan libur singkat mereka selama kompetisi.
Belum lagi hasil pertandingan menghadapi Timnas China U-20 tidak berpengaruh apa-apa buat mereka. Meskipun meraih kemenangan, pertandingan itu tidak akan bisa membuat mereka promosi ke kasta yang lebih tinggi.
Tidak ingin berdiam diri, sejumlah orang yang peduli dengan nasib-nasib klub kecil asli Jerman pun melancarkan sejumlah aksi protes. Di media sosial Facebook pun sudah ada grup yang diberi nama China U20 Ultras Sudwest. Secara garis besar, grup tersebut berisi kritik yang merasa sepakbola Jerman terlalu banyak dikomersialkan.
Lebih dari itu, mereka yang tidak suka dengan kebijakan itu juga pernah melakukan protes secara langsung. Jadi, di pertandingan pertama Timnas China U-20 menghadapi klub Liga Regionalliga Sudwest, sejumlah orang datang dengan mengibarkan bendera Tibet, salah satu wilayah yang bermasalah dengan pemerintah China.
- Lakukan Pembicaraan Rahasia, Ronaldo Siap Gabung Neymar di PSG?
- Rekap Rumor Transfer Hari Ini: Messi Tolak Ozil, Ronaldo ke PSG?
- Bukan Barcelona, Messi Sebut Dua Klub Ini yang Terkuat di Eropa
- Para Guru yang Kini Jadi Pelatih Kelas Dunia
- Jadi Pengganti, Higuain Ejek Messi Soal Rompi
- Tandang ke Liverpool Jadi Ajang Reuni Eks Rekan Chelsea
Menanggapi aksi yang cukup frontal tersebut, Wakil Presiden GFA, Ronny Zimmermann mengaku tidak bisa melarangnya sebab itu bagian dari kebebasan berekspresi di Jerman. Meski begitu, ia masih mencari solusi untuk memecahkan masalah ini.