Seperti yang kita ketahui bahwa Persib Bandung mengalami inkonsistensi kala mengarungi kompetisi Liga 1 2017 kemarin. Klub berjulukan Maung Bandung tersebut terdampar di posisi ke-13 klasemen akhir Liga 1 dengan raihan 41 poin.
Keterpurukan klub kebanggaan Kota Bandung tersebut tak lepas dari performa buruk mereka ketika bermain di kandangnya sendiri. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa Michael Essien dkk ‘apes’ ketika bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
- Madura United dan Bali United Incar Bek Sayap Sriwijaya FC
- Ucapkan Terima Kasih di Instagram, Hamka Hamzah Tinggalkan PSM Makassar?
- Siap-siap Bobotoh, Pelatih Anyar Persib Mendarat di Bandung Dalam Waktu Dekat
- Targetkan Juara Liga 1 Musim Depan, Presiden Sriwijaya FC Minta Suporter Jaga Kondusifitas
- Persebaya dan PSMS Lolos ke Liga 1, Defender Makedonia Ikut Senang
Sekadar informasi, Persib sempat menggunakan Stadion GBLA untuk laga kandang mereka dalam beberapa laga di Liga 1. Terhitung, sebanyak delapan laga di GBLA, Persib hanya memenangkan empat laga saja, yang mana sisanya berakhir imbang.
Dianggap bawa ‘apes’, mantan Direktur dan Promosi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Muhammad Farhan, buka suara. Dirinya memberikan sebuah usulan bahwa nama GBLA sebaiknya diganti saja.
"Usul saya, ganti nama GBLA," ucap Farhan dikutip VikingPersib.
Banyak pula yang mengatakan bahwa faktor mistis menjadi hal utama dalam terhambatnya Persib bemain di Stadion GBLA. Akan tetapi, hal tersebut pun dibantahkan langsung oleh Farhan.
Dirinya menjabarkan bahwa sejak Persib kembali bermain di Stadion Si Jalak Harupat, sesuai permintaan para Bobotoh, Maung Bandung tetap saja kesulitan dalam mencari kemenangan.
"Ada sebuah kepercayaan (supranatural) bila bermain di GBLA, Persib tidak ada keberuntungannya. Nyatanya bermain di Jalak Harupat pun Persib tetap kalah. Jadi ini bukan masalah supranaturalnya. Kalau berbicara soal itu, usul saya, ganti nama GBLA," ucapnya.
Adapun alasan dirinya meminta untuk mengubah nama Stadion GBLA tak lepas dari arti nama itu sendiri yang dianggapnya memiliki konotasi kurang baik. Bandung Lautan Api itu sendiri, dimaknai dia untuk membumihanguskan Kota Bandung agar penjajah saat itu tidak dapat mengambil sesuatu keuntungan dari Kota Bandung.
"Konotasinya saja sudah tidak positif, yakni membumihanguskan. Jadi usul saya, ganti saja nama GBLA menjadi Gelora Bandung Asia Afrika, karena Kota Bandung ibu kotanya Asia Afrika yang memiliki semangat mempersatukan, memerdekakan dan orientasinprestasi pada dunia," ujarnya.