Sepuluh gelar Liga Indonesia menjadi pembuktian sahih Persija Jakarta di kancah persepakbolaan nasional. Tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut didaulat sebagai klub tersukses di Tanah Air.
Sembilan trofi juara diraih Persija pada era perserikatan, yaitu 1931, 1933. 1934, 1938, 1954, 1964, 1973, 1975, dan 1970. Satu gelar lainnya didapat pada Liga Indonesia musim 2001.
Pada musim ini, Persija mengakhiri kompetisi di urutan keempat. Pencapaian terbaik Macan Kemayoran sejak musim 2010/2011. Kala itu, pasukan ibu kota berada di peringkat ketiga.
Posisi empat cukup membawa Macan Kemayoran berkiprah di kejuaraan Asia pada tahun depan. Persija bakal menjadi wakil Indonesia di kancah Piala AFC 2018 bersama Madura United.
Keikutsertaan ini menjadi pelepas dahaga pendukung yang rindu terkaman Macan Kemayoran di level asia. Sebab, terakhir kali Persija berlaga di kejuaraan Asia adalah pada musim 2001/2002 lalu.
Setelah menjadi yang terbaik di Liga Indonesia 2001, Macan Kemayoran lalu berkompetisi di Liga Champions Asia. Namun, langkah ‘Si Merah’ kemudian terhenti di babak penyisihan.
Kini, Persija tengah menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-89 yang jatuh pada Selasa (28/11/17). Menyongsong usia yang baru, Persija siap menyambut era keemasan yang bakal dimulai pada tahun depan.
INDOSPORT mencoba merangkum secara ringan tiga aspek era keemasan Macan Kemayoran pada edisi ulang tahun Persija yang ke-89. Berikut sajiannya kepada pembaca setia: