Punya Kisah Kelam, Ada Ambisi Presiden Rusia di Balik Piala Dunia 2018

Jumat, 1 Desember 2017 14:09 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo Piala Dunia Rusia 2018. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo Piala Dunia Rusia 2018.

Presiden Rusia, Vladimir Putin sebelumnya menyambut para tokoh-tokoh dunia sepakbola di Kremlin, Rusia, pada Jumat (01/12/17) WIB kemarin. Terungkap pula bagaimana rupanya Putin mencoba menggunakan Piala Dunia untuk memoles negaranya dengan citra positif usai dirusak oleh skandal korupsi pada dunia olahraganya. 

Dengan menggelar sebuah upacara yang dipersembahkan untuk 32 negara finalis Piala Dunia dan membentuk citra Kremlin sebagai pusat kekuatan Rusia di hadapan FIFA, federasi sepakbola negara tersebut sebenarnya tengah memamerkan campuran yang terjadi antara olaharaga dan politik. 

© INTERNET
Presiden Rusia,  Vladimir Putin Copyright: INTERNETPresiden Rusia, Vladimir Putin

Apa yang dilakukan Rusia untuk menandai persiapan Piala Dunia yang semakin dekat untuk diselenggarakan di negara tersebut, tindakan yang dilakukan oleh pemerintah mereka semakin membuktikan bahwa asosiasi sepakbola negara beruang merah itu begitu rusak. 

FIFA sendiri kini hanya tinggal menghitung mundur atas penyelenggaraan ajang kompetisi sepakbola dunia tersebut. Piala Dunia 2018 menjadi yang pertama kalinya diadakan di negara kekuasaan presiden bertangan dingin sekelas Putin tersebut. 

Terlebih lagi pada Piala Dunia 2014 lalu, Timnas Rusia terbukti sempat terlibat dalam skema doping yang disponsori langsung oleh negara mereka sendiri. Presiden FIFA, Gianni Infantino bersama dengan wakil perdana menteri Rusia, Vitaly Mutko, dituduh berbagi panggung untuk memuluskan skema doping yang rumit tersebut. 

Meski begitu, seperti dilansir oleh CBC Sports, Infantino sendiri kala itu masih terus mencoba untuk membangun kembali citra FIFA usai skandal penyuapan yang telah berlangsung lama, dan mengancam masa depan organisasi itu sendiri. 

Pihak Rusia sendiri menampik adanya campur tangan pemerintah dalam skandal doping tersebut, dan negara itu sendiri telah melewati penyelidikan terkait korupsi yang terjadi di sana. FIFA justru lebih berfokus pada hal-hal di luar skandal korupsi tersebut. 

© Wiki.wildberries.ru
Timnas Rusia. Copyright: Wiki.wildberries.ruTimnas Rusia.

Sebut saja, FIFA justru lebih tertarik untuk melihat bagaimana aksi holiganisme, rasisme dalam setiap pertandingan, kematian yang terjadi dalam proses pembangunan lokasi tempat diselenggarakan pertandingan untuk Piala Dunia.

Dan semua fakta tersebut bisa saja menjadi alasan yang membentuk ambisi Putin yang diharapkan tercipta dari diselenggarakannya Piala Dunia 2018 di Rusia. Melihat catatan kelam yang dimiliki Rusia, keberadaan Piala Dunia kemungkinan besar akan menjadi hal penting yang mampu menghapus ingatan publik dunia soal skandal dunia olahraga mereka.

100