Timnas Kyrgyzstan harus melewati perjalanan jauh bahkan hingga 27 jam sebelum tiba di Indonesia untuk mengikuti ajang Aceh World Solidarity (AWS) Cup 2017, 2-6 Desember mendatang di Stadion Harapan Bangsa, Aceh. Hal itu diungkapkan manajer tim, Azamat Alykulow.
Timnas Kyrgyzstan harus melakukan perjalanan panjang dimulai dari ibukota negara, Bishkek menuju ke Astana, Kazakhstan. Setelah itu, pemain melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia, Medan, dan terakhir ke Aceh. Namun, hal itu tak melunturkan semangat tim asal Timur Tengah itu untuk membawa pulang titel juara AWS Cup 2017.
“Kami datang dengan pemain muda yang berasal dari kompetisi lokal. Kami optimis bisa tampil sebagai juara di turnamen ini. Kecuali itu, anak-anak akan bermain dengan permainan terbaik dan memberikan hiburan bagi pencinta sepakbola di sini,” ujar Azamat.
Dari tiga tim yang akan dihadapi yakni Brunei Darussalam, Mongolia, dan Indonesia, Azamat Alykulow secara khusus mewaspadai Skuat Garuda. Menurunya tim asuhan Luis Milla akan menjadi lawan terberat karenanya Kyrgyzstan memberikan sanjungan kepada Evan Dimas dan kawan-kawan.
"Lawan terberat anak-anak tentunya Timnas Indonesia,” ucap manajer Kyrgyzstan itu dilansir dari Serambinews.com.
Di sisi lain, walaupun telah melakukan perjalanan jauh dari Asia Tengah ke Aceh, Kyrgyzstan tetap bersemangat bahkan langsung berlatih ringan, Rabu (29/11/17) di Lapangan Karya Utama Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.
Timnas Kyrgyzstan menjadikan ajang AWS Cup 2017 sebagai persiapan menuju Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta-Palembang, Sumatera Selatan. Karenanya kali ini mereka membawa 22 pemain yang berasal dari tim U-23 dan merupakan pemain terbaik dari seluruh pelosok negeri.
"Jujur saja kami ingin mengasah kemampuan anak-anak di sini, sebelum terjun ke Asian Games tahun depan,” tutup Azamat Alykulow.