Cerita kehidupan Septinus Alua patut menjadi contoh bagi banyak orang. Meskipun telah berstatus sebagai pesepakbola kasta teratas, namun sosok yang karib dipanggil Hanoman tersebut tetap berbakti kepada orang tuanya.
Hanoman merupakan rekrutan pertama Persija Jakarta di awal musim ini. Pemain berusia 28 tahun tersebut mengikat kontrak dua tahun dengan armada Stefano Cugurra Teco.
Pada musim lalu, Hanoman membela Perseru Serui. Tapi, pemain kelahiran Wamena, Papua tersebut memilih berpisah di tengah jalan.
Tepatnya ketika Liga 1 2017 memasuki awal putaran kedua. Hanoman memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Perseru karena rindu dengan keluarga di Wamena.
Waktu sekitar dua bulan sejak September hingga November, Hanoman memiliki aktivitas yang mulia. Pemain bertinggi 158 sentimeter tersebut mengaku rajin berkebun untuk membantu orang tuanya.
“Aktivitas saya setelah berpisah dengan Perseru yaiut saya membantu orang tua berkebun. Lihat tangan saya lecet,” urai Hanoman sambil melihatkan kedua telapak tangannya.
Diakui Hanoman, ketertarikan tim berjuluk Macan Kemayoran itu membuat dirinya senang bukan kepalang. Hanoman tidak ragu menjawab setuju saat mendapati telepon dari Direktur Utama Persija, Gede Widiade yang menghubunginya untuk bergabung dengan Bambang Pamungkas dan kolega.
“Pak Gede hubungi saya minggu lalu. Ketika ditawar saya tidak berpikir. Langsung iya. Saya akan kembali lagi ke Persija tanggal 16 Desember untuk latihan perdana. Aktivitas persiapan, latihan dan program sendiri,” tutup mantan pemain Persiwa Wamena itu.