PSIS Semarang rupanya tak ingin main-main terhadap tiket promosi yang mereka dapatakan dengan perjuangan keras sepanjang musim Liga 2 2017. Salah satu hal yang sudah masuk dalam rencana persiapan musim baru adalah alokasi anggaran.
Untuk biaya yang akan dibutuhkan dalam mengarungi Liga 1 musim depan, dapat dipastikan akan mengalami pembengkakan dibanding saat tampil di Liga 2.
Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO PSIS, Yoyok Sukawi. Menurut Yoyok, PSIS setidaknya akan butuh dana operasional tim kurang lebih 12 miliar rupiah. Jumlah ini sekitar dua kali lipat dari total biaya yang digunakan sepanjang musim Liga 2 2017.
"Saya belum berhitung. Untuk Liga 2 saja, sudah mengeluarkan enam sampai tujuh miliar. Kalau untuk Liga 1 sekitar dua kali lipatnya lah," beber Yoyok kepada wartawan.
Selain dana operasional, soal perubahan pemain juga menjadi perhatian utama manajemen. Setiap pemain lokal yang akan dipertahankan harus memiliki standar Liga 1. Tidak ada lagi pemain berstandar Liga 2 jika PSIS ingin tampil baik di musim baru mereka di kasta tertinggi tersebut.
"Pemain lokal kami di Liga 2 kemarin akan dipertahankan, tentu saja jika mereka bisa memenuhi syarat untuk tampil di Liga 1," tutup Yoyok.