Suatu temuan mengejutkan dari komunitas Save Our Soccer (SOS) benar-benar bikin bengong. Ternyata akun Bhayangkara FC di Transfer Match System (TMS) FIFA masih menggunakan nama Persebaya Surabaya. Duh!
Bagi yang belum mengetahui, dilansir dari Instagram @casual_ultra_indonesian, TMS FIFA ini merupakan sistem yang dibangun oleh Federasi Sepakbola Dunia `untuk memonitor transfer pemain antar negara yang dilakukan oleh klub profesional dari seluruh dunia.
- Ketika Bobotoh Memimpin Bonek Menyanyikan 'Hallo-Hallo Bandung'
- Ridwan Kamil Peringatkan Bonek di Bandung Agar Mewaspadai Hal Ini
- Simak Deretan Bidadari Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang Bikin Bonek Takluk
- Yuk Kenalan Dengan Bonita, Bonek Wanita yang Cantiknya Hakiki Melebihi Boneka Barbie
Hasil dari TMS yakni International Transfer Certificate yang merupakan syarat wajib pemain profesional untuk pindah ke klub yang ada di federasi lain.
Ini artinya, jika Persebaya yang saat ini promosi Liga 1 dan ingin membeli pemain asing, tentu bakal ada kendala. Demikian diutarakan oleh Koordinator SOS Akmal Marhali.
"Hal ini bisa menimbulkan kekacauan di musim depan. Sebenarnya bukan hanya antara Bhayangkara FC-Persebaya, tapi juga ada tim-tim lain yang masih memakai akun dengan nama lama. Madura United masih bernama Persipasi Bandung Raya, Bali United-Persisam Samarinda, dan PS TNI masih bernama Persiram Raja Ampat," tutur Akmal saat dihubungi INDOSPORT, Minggu (03/12/17).
Menurut Akmal adalah tugas PSSI membenahi ini semua lantaran dari PSSI lah pusatnya. "PSSI yang mendaftarkan klub-klub profesional ke FIFA. Jika pemakaian akun tersebut belum berubah, patut dipertanyakan kinerja PSSI. Bongkar seluk beluk pembelian dan pembentukan klub. Saya yakin pasti ada kesalahan," ujar Akmal.
Akmal mencurigai adanya permainan PSSI dalam jual beli klub tersebut sehingga ada yang tidak diketahui FIFA dan berimbas pada akun TMS ini.
Sementara itu pihak PSSI masih belum dapat dihubungi. Kemungkinan besar masih berlibur sehingga sulit dikontak.