Timnas Indonesia tengah mengikuti ajang Aceh Solidarity Cup 2017 yang digelar di Stadion Harapan Bangsa, Aceh sejak tanggal 2 hingga 6 Desember nanti. Meski telah melewati laga perdana dengan kemenangan 4-0 atas Brunei Darussalam, Sabtu (02/12/17) nyatanya Skuat Garuda memiliki satu masalah besar yang juga dirasakan tiga peserta lain.
Hal yang cukup mengganggu setiap tim yang bertanding di Aceh World Solidarity Cup adalah keadaan cuaca yang tidak bersahabat, hujan sepanjang hari yang pada akhirnya membuat lapangan di Stadion Harapan Bangsa penuh genangan air dan menjadi sangat becek. Hal itu mengambat laju bola sehingga para pemain termasuk dari Timnas Indonesia kesulitan mengembangkan permainan.
"Kondisi lapangan sangat beroengaruh, semoga di laga besok tidak hujan lagi dan kalau pun ujan semoga tidak banyak air tergenang karena kemarin sangat menggangu. Lapangan jadi becek sehingga pola main tidak berjalan bagus," tutur asisten pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti.
Asisten pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti.Selain kondisi lapangan, Bima Sakti juga menyoroti jadwal pertandingan yang dinilai terlalu malam sehingga ketika selesai laga, para pemain sudah keletihan. Hal itu juga berpengaruh terhadap pola makan para pemain yang menjadi terganggu.
"Main malam ini sangat berpengaruh sekali jadinya jam makan pemain juga berubah. Mereka tidak bisa makan malam seperti jadwal dan gantinya sore harus mengkonsumsi makanan ringan terlebih dahulu sehingga mereka tidak kelaparan pas tanding," akunya.
Pada laga kedua Aceh World Solidarity Cup, Senin (04/12/17) Timnas Indonesia akan melawan Mongolia. Calon lawan dari Asia Timur itu diprediksi akan bangkit setelah dikalahkan Kyrgizstan, Sabtu (02/12/17) dengan skor 3-0.
Timnas Indonesia