Usai mengalahkan Brunei Darussalam, Sabtu (02/12/17) dengan skor 4-0 di Stadion Harapan Bangsa, Timnas Indonesia tak bisa berleha-leha lantaran sudah ditunggu lawan berikutnya yakni Mongolia. Laga kedua Skuat Garuda di ajang Aceh World Solidarity Cup itu akan berlangsung, Senin (04/12/17) besok.
Oleh sebab itu, pelatih Luis Milla rupanya sudah mempelajari kekuatan lawan kedua Timnas Indonesia. Menurut pria asal Spanyol itu, Mongolia lebih kuat secara fisik dibanding Brunei sehingga Evan Dimas dkk harus bekerja lebih keras.
- Dibajak Sriwijaya FC, Persija Tampik Lepas 2 Pilar Timnas U-19
- Presiden Borneo FC Sindir Aktivitas Transfer Persija
- Jarang Dimainkan, Kiper Persib Ini Masih Bungkam soal Masa Depannya
- Bila Ditawar PSMS Medan, Pemain Ini Siap Tinggalkan Persib Bandung
- Kata Manajemen Persib Bandung soal Pemain Asal Argentina, Gabriel Guerra
Selain itu, Mongolia juga memiliki gaya bermain yang ngotot dan sangat berbeda dan hal itu membuat tim pelatih harus memutar otak menemukan formula terbaik demi mengandaskan tim tamu.
"Secara fisik Mongolia lebih baik dari Brunei, tapi kita akan kreasikan apa yang saya inginkan. Kita tahu Mongolia main keras, maka pendekatannya akan berbeda dibanding lawan Brunei," ujar Luis Milla.
"Di turnamen ini kita akan menganalisis bagaimana pemain satu dan lainnya akan seperti apa ke depannya," sambung pelatih 51 tahun itu.
Timnas Indonesia saat ini berada di urutan pertama klasemen Aceh World Solidarity Cup dengan tiga poin. Skuat Garuda sebenarnya memiliki poin yang sama dengan Kyrgyzstan, namun unggul dalam selisih gol. Sedangkan Mongolia yang akan menjadi lawan berikutnya ada diposisi tiga usai menelan kekalahan 0-3 dari Kyrgizstan, Sabtu (02/12/17) di Stadion Harapan Bangsa, Aceh.
Ajang Aceh World Solidarity Cup kali ini digunakan oleh setiap tim peserta untuk mempersiapkan diri menuju Asian Games 2018. Terbukti, baik Indonesia maupun Kyrgizstan lebih memilih untuk menurunkan pemain U-23.