PSSI terus bergerak mencari solusi untuk memajukan persepakbolaan wanita di Tanah Air. Tidak tanggung-tanggung, federasi yang bermarkas di Kuningan, Jakarta Selatan itu berencana menggulirkan kompetisi sepakbola kaum hawa.
Ketua Komite Sepakbola Wanita PSS, Papat Yunisal, menjadi sosok yang mewacanakan gebrakan tersebut. Dengan adanya kompetisi sepakbola wanita, PSSI ingin mencetak pesepakbola kaum hawa yang profesional.
Tak hanya itu, PSSI akan membuat aturan baru pada Liga Danone usia muda. Yaitu, mewajibkan ada dua atlet perempuan dalam satu tim.
"Selama ini sifatnya hanya imbauan, tapi untuk Liga Danone mendatang menjadi wajib," ujar Papat yang hadir di Palembang untuk memantau kejuaraan uji coba Asian Games 2018 yakni Piala Pertiwi 2017.
Menurutnya, PSSI harus memaksa supaya kompetisi ini segera berlangsung. Pasalnya, lanjut dia lagi, Indonesia pernah memunculkan pesepakbola perempuan pada era 1970-an. Tapi, kini justru mandek di tengah maraknya sepakbola profesional untuk kaum pria.
Selain itu, PSSI juga ingin memberikan saran kepada sekolah-sekolah dengan menggiatkan pendidikan tambahan soal sepakbola wanita. Termasuk, jam tambahan seperti ekstrakurikuler bal-balan kaum hawa.
"PSSI pun bersedia memberikan subsidi dengan memberikan pelatihan bersertifikat ke guru sekolah," ujar Papat yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI 2016-2020 itu.
Kejuaraan sepakbola wanita, Pertiwi Cup bakal kembali digelar pada 3-13 Desember 2017. Ajang ini digulirkan tak lain untuk uji coba Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Sebanyak 12 provinsi ambil bagian yakni Kalimantan Barat (Kalbar), Jambi, Jawa Barat (Jabar), Sumatera Selatan (Sumsel), DI Yogyakarta, Bengkulu, Papua, Bali, Banten, Bangka Belitung (Babel), Jawa Tengah (Jateng), dan Sulawesi Selatan (Sulses). Penyelenggara membagi tim dalam Grup A terdiri atas Kalimantan Barat, Jambi dan Jawa Barat. Kemudian Grup B terdiri atas Sumsel, Sulsel dan Yogyakarta, Grup C terdiri atas Bengkulu, Papua dan Bali, lalu Grup D dihuni Banten, Babel dan Jawa Tengah.
"Ada tim pencari bakat di sini untuk memantau siapa saja yang layak masuk timnas," pungkas Papat.