Mongolia harus menelan kekalahan untuk kali kedua di ajang Tsunami Cup 2017 setelah ditumbangkan Indonesia dengan skor 2-3. Bermain di Stadion Harapan Bangsa, Mongolia memang sulit mengimbangi permainan Indonesia.
Terbukti, mereka harus kebobolan dua gol lebih dulu saat laga belum sampai setengah jam. Sedangkan, dua gol yang disarangkan Mongolia hanya melalui titik putih. Hal ini menunjukkan bahwa lini serang Mongolia belum memberikan tekanan kepada pertahanan Indonesia.
Pelatih Mongolia, Michael Weiss mengakui bahwa Indonesia merupakan tim yang sangat sulit untuk dihadapi. Bahkan, dirinya tak ragu menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi tim yang sangat menakutkan di benua Asia.
“Secara umum, mereka punya banyak pemain sayap skillfull, Evan Dimas juga memiliki kemampuan lebih, dan penyerang yang kuat, dan saya yakin Indonesia 2-3 tahun lagi akan jadi yg terbaik se-Asia,” ucap Weiss.
Evan Dimas Darmono saat melakukan selebrasi.Weiss juga mengakui bahwa bermain di lapangan basah adalah sebuah hal yang sulit untuk anak asuhnya. Mengingat, mereka tak pernah berlatih di lapangan dalam keadaan hujan.
“Sebelumnya kami di Mongolia hanya bermain di lapangan sintetis, dan kami tidak mengira akan sesulit ini bermain di cuaca hujan,” lanjutnya.
Sebelumnya, Weiss sempat mengeluhkan akan banyaknya lumpur yang berada di atas lapangan Stadion Harapan Bangsa. Ia juga mengatakan bahwa banyaknya lumpur di atas lapangan dapat membahayakan pemainnya, dan juga pemain Timnas Indonesia itu sendiri.
“Saya pikir pemain dan semua harus tahu kalau ini (lapangan becek) berbahaya. Beberapa pemain kami cedera, dan satu dari Indonesia juga cedera,” ucapnya.