Memasuki sepakbola profesional, setiap tim memang dituntut berubah lebih modern. Arema FC, mulai mengambil langkah baru dalam segi jalur komunikasi bersama media.
Kebijakan itu tak lain adalah pembatasan waktu untuk sesi wawancara kepada tim pelatih maupun pemain, baik selama latihan resmi maupun non resmi. Awak media pun hanya diberi kesempatan mengorek keterangan secara teknis tim, satu minggu sekali.
- Ingin Bangun Skuat Tangguh, Persipura Butuh Dana hingga Rp 22 Miliar
- Lepas Wendeley Junior, Persipura Bakal Dilatih Jebolan West Ham United
- Batal ke Kroasia, Terens Puhiri Bakal Susul Evan Dimas di Liga Malaysia
- Persija Perpanjang Kontrak 3 Pemain Pilarnya
- Mengaku Digoda Klub Luar, Maitimo Akhirnya Putuskan Pilihannya
"Interview dengan pelatih untuk sharing secara teknis, kita sepakati setiap hari Rabu dalam satu minggu," papar Media Officer Arema FC, Sudarmaji kepada awak jurnalis di Malang.
"Untuk sementara, jalur komunikasi antara media dengan tim, yaitu melalui Media Officer saat sesi latihan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sudarmaji menjelaskan jika pihak klub mengemban kewajiban untuk melakukan proteksi terhadap beberapa program tim secara teknis. Artinya, media tidak bisa lagi menemui pelatih maupun pemain ketika selesai melakukan latihan rutin tim.
"Kami mendukung penuh apa yang diminta oleh pelatih. Karena memang ada program tim yang harus diproteksi karena saat ini dalam tahap membentuk tim," jelasnya.
"Dan mungkin, kebijakan ini adalah salah satu ilmu yang didapatkan Coach Joko Susilo saat menjalani studi lisensi kepelatihan A AFC beberapa waktu lalu, terkait komunikasi dengan media," mantan jurnalis itu menambahkan.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa kebijakan ini tak serta merta diterapkan sampai musim depan. Hal ini bisa berubah seiring adanya evaluasi di kemudian hari nantinya.
"Ini adalah kebijakan baru, dan mohon maklum dengan hal yang tidak biasa ini," tutupnya.