Transfer Matching System (TMS) Bhayangkara FC (BFC) di FIFA masih atas nama Persebaya Surabaya. Prahara itu memancing polemik yang sesegera mungkin perlu diselesaikan PSSI.
Setelah lolos ke Liga 1 pada musim depan, Persebaya tentu bakal memburu pemain asing. Nah, pendaftaran legiun impor nantinya harus dilaporkan ke FIFA melalui TMS.
BFC juga berjanji bakal menyelesaikan penggunaan nama Persebaya sebagai idenditas TMS di FIFA. Namun sebelum menjadi permasalahan yang lebih runcing, PSSI bakal mengambil alih kasus ini.
“Ini bukan hal rumit, tapi juga tidak boleh sembarangan karena isunya tidak hanya sekedar TMS, tapi juga terkait dengan pemain-pemain sebelumnya. Sebelumnya itu kalau saya catat adalah sejak tahun 2010/2011 ya. Saat ada dua kompetisi sebelumnya dan ada dua Persebaya," ujar Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
"TMS itu sebenarnya hanya bagian kecil saja dari sesuatu yang harus kami atur. Prinsipnya ini adalah sesuatu yang akan ditangani oleh PSSI. Kedua klub pasti akan kami panggil, tidak hanya bicara TMS, tapi juga masalah-masalah lain terkait legalitas klub dan semuanya," kata pria yang akrab disapa Jokdri ini.
Jokdri memilih Kongres Tahunan PSSI pada Januari 2018 sebagai waktu yang tepat menyelesaikan sengketa antara BFC dengan Persebaya. PSSI berjanji bakal menyelesaikan kasus ini tepat waktu.
"Ini semua harus tuntas. Prediksi saya tanggal 15 Januari kaitannya juga dengan klub-klub lain yang di tanggal 13 Januari saat kongres nanti. PSSI akan lakukan semacam penyelesaian dan pembenahan ke semua hal terkait dengan masalah legalitas klub ini," pungkas Jokdri.