Striker Liverpool U-23, Rhian Brewster akhirnya mengakui soal perlakukan tak menyenangkan yang ia terima dari pemain Spartak Moscow ketika dirinya berlaga di kompetisi UEFA Youth League, seperti dilansir Sportsmole.
Brewster menerima kekerasan rasial yang ditujukan padanya saat pemain muda Liverpool berhadapan dengan para penggawa Spartak Moscow beberapa waktu lalu. Laga itu sendiri berakhir 2-0 untuk kemenangan Liverpool.
Bos skuat tersebut, Steven Gerrard sendiri mengakui dirinya tak mampu memberikan komentar lebih soal kasus yang menimpa Brewster. Ia sendiri lebih ingin membicarakan penampilan gemilang Brewster yang mampu membawa kemenangan bagi skuatnya.
"Sulit bagi saya untu mengomentari hal tersebut saat ini. Ini akan menjadi sesuatu yang akan klub selidiki dan selesaikan dengan segera," ungkap legenda sekaligus mantan kapten tim senior Liverpool tersebut, dilansir the Sun.
Gerrard sendiri lebih suka untuk fokus pada gaya permainan Brewster di lapangan. Bekas pemain timnas Inggris tersebut tak menampik dirinya enggan melepaskan Brewster yang dianggapnya sebagai pemain berbakat.
Saya lebih suka membicarakan kinerja Rhian Brewster di lapangan. Saya tidak ingin melepaskannnya karena penampilannya sangat hebat," ungkap Gerrard ketika dimintai pendapat soal kasus kekerasan tersebut.
Brewster sendiri menjadi sorotan usai bulan ini mampu membawa Inggris pada kemenangan di Piala Dunia U-17 di India. Di sisi lain, Liverpool sendiri baru saja membantai Spartak Moscow 7-0 dalam lanjutan laga Liga Champions yang memastikan mereka berada di babak 16 besar.