Operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dilaporkan memiliki hutang hingga mencapai Rp2 miliar pada Sriwijaya FC. Hal itu ternyata merupakan kekurangan dari subsidi sebesar Rp7,5 yang tidak diterima secara utuh oleh tim Laskar Wong Kito.
"Range 1-2 miliar. Belum rating televisi. Kita sampai sekarang tidak diberi tahu. Tapi kita tunggu di minggu ini," ujar Sekretaris SFC, Ahmad Haris.
Buntut dari penunggakan subsidi tersebut, Sriwijaya bahkan mengancam tidak akan mengikuti turnamen pramusim, Piala Presiden 2018.
Menurut Ahmad Haris, dana sekitar Rp2 miliar itu sangat krusial lantaran harus sudah masuk dalam perencanaan anggaran di bulan ini. Sayanganya, sejauh ini pihak PT LIB belum memberikan jawaban pasti.
Namun, hal itu tidak membuat Sriwijaya patah arang. Tim asuhan Rahmad Darmawan itu akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menerima hak mereka.
"Kalau begini, kita bisa dikejar pemain, wajar dong (kita minta). Kita harus punya perencanaan anggaran yang jelas. Kita di Desember proyeksi Rp2 miliar dari subsidi. Kita mempertanyakan mana subsidinya, tapi belum ada informasi," tuturnya ke INDOSPORT
"Kita tunggu saja. Insya Allah minggu depan subsidi sudah keluar," harap Ahmad Haris.
Sriwijaya FC sepertinya memang sangat membutuhkan dana segar untuk musim depan. Mengingat di bursa transfer kali ini mereka sangat aktif, tercatat sudah hampir delapan orang didatangkan termasuk pelatih Rahmad Darmawan dan juga pemain terbaik AFC Cup 2017, Manuchekhr Dzhalilov.