Juara Copa Libertadores 2017, Gremio sukses memastikan diri ke babak final Piala Dunia Antarklub 2017 dengan mengalahkan klub dari Meksiko, Pachuca dengan skor tipis 1-0. Meski harus ditentukan lewat perpanjangan waktu, Gremio masih terus membuktikan kekuatan tim-tim Brasil di level Amerika Selatan dan Utara.
Gremio menghadapi perlawanan sengit dari Pachuca di laga semifinal hingga pada menit ke-95, sepakan melengkung Everton mampu menjebol gawang tim lawan. Dengan kemenangan ini, mereka nampaknya harus menghadapi Real Madrid di partai puncak Piala Dunia Antarklub 2017.
Klub asal Brasil itu memiliki sederet fakta yang menarik, apalagi mereka berambisi untuk menjadi klub non eropa pertama yang menjuarai Piala Dunia Antarklub. Klub non Eropa terakhir yang menjuarai kejuaraan ini adalah Corinthians, saat mengalahkan Chelsea pada tahun 2012 silam.
Gremio memang klub dengan level berbeda dari Real Madrid. Secara Real Madrid merupakan juara Eropa, kiblat sepakbola dunia sedangkan Gremio juara Amerika Latin tahun ini. Namun hal itu bukan alasan untuk Los Blancos meremehkan Gremio di laga final nanti.
Lantas, selain level yang berbeda, hal apalagi yang membuat Gremio harus diperhitungkan oleh Real Madrid? Taktik seperti apa yang akan diterapkan Gremio? Siapa saja pemain mereka yang dapat membuat Real Madrid kesusahan? Berikut INDOSPORT sajikan profil singkat Gremio jelang menghadapi Real Madrid.
Gremio Merupakan Salah Satu Klub Top Amerika
Memang tidak sekelas Eropa, namun zona Amerika memiliki klub-klub yang cukup tradisional dengan gaya khas masing-masing. Jika Gremio, dari Brasil, mereka pastinya dilengkapi dengan kecepatan dan skill mengolah bola dengan sangat baik.
Di liga domestik Brasil, Brasileiro Serie A, Gremio hanya pernah terdegradasi dua kali dari 40 tahun terakhir. Namun dari 40 tahun terakhir tersebut, Gremio hanya mampu dua kali mengangkat trofi Brasileiro Serie A.
Sementara di Copa Libertadores sendiri, Gremio sendiri tampil bak Barcelona-nya Brasil. Mereka berhasil mengangkat trofi Copa Libertadores sebanyak tiga kali, pada tahun 1983, 1995 dan 2017. Dengan format dua leg hingga laga final, Gremio mampu menjuarai Copa Libertadores dengan agregat skor 3-1.
Jika Real Madrid terlalu meremehkan lawan mereka di laga final nanti, maka mereka akan kesulitan mengatasi kecepatan-kecepatan yang dimiliki Gremio.
Punya Luan Vieira yang Diincar Klub-klub Eropa
Untuk sekadar diketahui, lini depan Gremio saat ini dihuni oleh pemain yang masih terbilang muda dengan nama Luan Vieira. Kemampuan Luan Vieira di lini depan tidak bisa dianggap remeh oleh bek-bek senior Real Madrid.
Nampaknya La Real sudah sedikit mengetahui sosok bernama Luan yang disebut-sebut sebagai the new Neymar. Pasalnya, bukan hitungan jari klub-klub Eropa yang sudah mengincar pemain berusia 24 tahun itu. Bahkan kabar terbaru, Liverpool sedang mempersiapkan sejumlah uang untuk memboyongnya di bursa transfer Januari nanti.
Baik itu Sergio Ramos, Raphael Varane maupun Nacho, siapa pun yang dimainkan Zinedina Zidane di jantung pertahanan harus berhati-hati pada anak ini. Dengan tinggi badan 180 cm dan kelihaian melihat peluang di depan gawang lawan, Luan bisa berbahaya untuk Kiko Casilla.