Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menhaku kaget saat mengetahui PSSI menurunkan target di ajang Asian Games. Terlebih bagi dia penurunan target tersebut hasil diskusi PSSI dengan Kemenpora.
Memang sebelumnya PSSI melalui Sekjen, Ratu Tisha Destria menurunkan target PSSI di Asian Games 2018, dimana saat itu PSSI menargetkan Timnas Indonesia meraih posisi empat besar. Kini PSSI hanya menargetkan skuat Garuda finis di posisi 10 besar saja.
Tentu penurunan target ini menjadi tanya besar. Namun, PSSI berdalih penurunan target ini sudah diketahui oleh pihak Kemenpora selaku perwakilan pemerintah.
Menanggapi hal ini, Menpora Imam Nahrawi cukup terkejut. Sebab dia mengaku belum pernah sekalipun berdiskusi soal penurunan target ini dengan PSSI.
"Saya kaget juga. Setelah ada teman-teman wartawan tanya ke saya, saya tanya ke Sesmenpora, Pak Deputi, benar tidaknya. Ternyata belum ada pertemuan itu," ucap Imam, Rabu (13/12/17).
Setelah diselediki, memang Imam memastikan belum ada diskusi soal penurunan target tersebut. Kini terkait perbedaan tanggapan ini Menteri asal Bangkalan ini sudah mendapat permohonan maaf dari pihak PSSI.
- PT LIB Minta PSSI Batalkan Piala Indonesia?
- Sebelum ke Selangor, Evan Dimas dan Ilham Udin Dipanggil Menghadap Ketum PSSI, Ada Apa?
- Panggil Pesepakbola yang Main di Luar Negeri, PSSI: Demi Timnas Indonesia!
- RESMI, Dua Stadion Ini Dipilih PSSI Untuk Gelar Laga Timnas vs Islandia
- Nasib Persebaya dan Bhayangkara Ditentukan PSSI Pekan Depan
- PT LIB Sarankan PSSI Tunda Perhelatan Piala Indonesia
"Lalu tadi pagi saudari Tisha (Sekjen PSSI) minta maaf ke saya bahwa salah informasi dari deputinya yang diberikan," tegas Imam.
Meski sudah mendapat permintaan maaf dari PSSI, Imam menegaskan bahwa seluruh cabor harus serius dalam memenuhi target awal yang disematkan. Baginya itu sudah menjadi tanggung jawab setiap cabor.
"Dan sekali lagi ini harus jadi pelajaran penting bagi kita bahwa dengan turunnya Perpres, itu pertanda bahwa tanggung jawab pemenuhan target itu sudah ada di tangan cabang olahraga."
"Pemerintah dalam hal ini memfasilitasi, memberikan dukungan, dan dorongan pendanaan. Kemudian fasilitas sports science, pemenuhan hak sosial yang harus diterima oleh para atlet maupun pelatih," tutup dia.