Bhayangkara FC memang baru saja meresmikan Lapangan PTIK sebagai home base baru mereka. Klub berjuluk The Guardian ini pun berambisi dapat menggelar pertandingan di lapangan tersebut.
Namun niatan Bhayangkara untuk menjadikan lapangan ini sebagai home base mereka pun sepertinya mendapat batu sandungan.
Sebab lapangan ini dinilai belum layak dijadikan markas untuk kancah kompetisi Liga 1, seperti diutarakan oleh COO PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
"Lapangan PTIK, itu mah sulit ya. Itu standar lapangan latihan bukan lapangan stadion. Banyak standar, kualitas lapangan, yang harus kita lihat untuk dijadikan home base," ucap Tigor.
Tigor sendiri menilai masih banyak aspek yang harus dibenahi oleh lapangan PTIK. Selain fasilitas lapangan, fasilitas lainnya pun menjadi perhatian utama PT LIB.
"Kalau lapangan sudah oke baru lihat ruang-ruang di stadion, ada kamar ganti, ruang wasit, match comm, media center. Lampu juga harus sesuai standar, terus ada tempat parkir," beber dia.
"Harus diingat level kompetisi seperti apa, karena itu penting buat kita. Kalau kita ijinkan nanti yang lain tempat latihan juga saja. Jangan sampai ada omongan seperti itu. Kita sudah punya standar ya kita jalankan saja. Paling lambat Januari, Desember ini mengumpulkan data untuk minta nominasi mana aja," tutup dia.