Kehadiran Rodrigo Ost Dos Santos memang atas pilihan Joko Susilo dalam mengatasi kebutuhan di lini tengah. Pemain Brasil itu datang untuk menjawab terkait kekurangan dalam distribusi bola ke lini depan.
Kendati demikian, Pelatih Arema FC itu tak lantas menjamin satu tempat utama bagi Ost. Rekan senegara Arthur Cunha Da Rocha itu mesti siap fight untuk bersaing dengan midfielder lainnya.
"Tidak ada jaminan inti bagi Rodrigo. Kalau dia siap, dia akan bermain. Sebaliknya juga begitu (siap di bangku cadangan)," ungkap Gethuk, sapaan akrabnya.
Diakuinya, kehadiran Ost memang sudah sesuai proyeksi tim Arema FC untuk berkompetisi musim depan. Ost yang akan diplot sebagai playmaker, melengkapi dua gelandang lainnya yakni Hendro Siswanto dan Ahmet Atayev yang memiliki tipikal berbeda.
Meski begitu, kehadiran eks andalan Mitra Kukar itu tak lantas menghentikan perburuan pemain di lini tengah. Tim berlogo kepala singa itu masih berhasrat menambah kekuatan lantaran deadline menuju persiapan menuju Piala Presiden masih panjang.
"Di situ, masih ada Hanif Sjahbandi dan Juan Revi. Tapi seiring berjalannya waktu, masih ada peluang untuk menambah pemain di tengah," imbuhnya.
Gethuk pun juga membeberkan soal rencananya terkait Ost. Seperti keinginannya, semua pemain Arema FC bersifat universal, yang artinya bisa bermain di satu atau dua posisi dengan sama baiknya.
"Sepakbola modern tidak menonjolkan peran playmaker secara murni. Dia sudah bilang, mau untuk mundur membantu pertahanan tim," ujarnya.
Arema FC sendiri menjadi tim keduanya sejak melabuhkan karirnya di tanah air. Sebelumnya, Ost adalah penggawa andalan Mitra Kukar saat kompetisi terhenti di musim 2015 hingga tahun 2016 silam.
Maka dari itu, Ost begitu terobsesi untuk meraih gelar juara bersama tim berlogo kepala singa itu musim depan. Hal yang belum diraihnya bersama tim Naga Mekes selama dua tahun di Tenggarong.