Timnas Argentina sempat tertatih di babak penyisihan Zona Conmebol beberapa bulan lalu. Juara Piala Dunia dua kali ini nyaris gagal lolos ke putaran Final Piala Dunia seperti tahun 1970. Namun berkat aksi heroik sang kapten, secara dramatis mereka mempecundangi Ekuador.
- FIFA Hukum Nigeria karena Pemain Ilegal, Bagaimana Nasibnya di Piala Dunia 2018?
- Zidane Tidak Akan Anggap Remeh Piala Dunia Antarklub 2017
- Profil Singkat Gremio, Sang Penantang Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2017
- Bukan Argentina, Maradona Justru Resmikan Patung Dirinya di Negara Ini
- 'Dibebastugaskan' Persebaya, Alfredo Vera Siap Jemput Pemain Anyar asli Argentina
Kala itu, Lionel Messi berhasil mencetk hattrick Messi sekaligus memastikan Argentina bisa bergabung dengan Kroasia, Islandia dan Nigeria di Grup D babak penyisihan piala Dunia 2018 di Rusia.
"Kami akan berada dalam kondisi bagus saat kami tiba di sana, karena kami masih terus berkembang," kata pemain peraih 5 gelar Ballon d'Or ini kepada FIFA.com.
Striker anyar Barcelona ini juga menjelaskan jika Timnas Argentina berada dalam permainan terbaiknya. Ia juga memuji pelatih baru mereka, Jorge Sampaoli.
"Kami sudah memiliki empat pertandingan kompetitif dengan pelatih baru (Jorge Sampaoli). Kami akan terus tumbuh berkembang dan menyingkirkan semua ketegangan dan ketakutan yang kami rasakan," tambahnya.
Selain itu, Pemain berusia 30 tahun itu mengakui bahwa ia masih memiliki luka dari Piala Dunia 2014 Brasil. Saat itu, Argentina harus takluk dari Der Panzer lewat perpanjangan waktu.
"Saya tidak tahu apakah ini akan sembuh. Kami hanya akan harus hidup dengan itu. Itu akan ada selamanya. Piala Dunia adalah memori yang sangat bahagia dan juga pahit karena hasil seperti itu." ungkapnya.