Tampil di hadapan publik sendiri tak lantas membuat serigala ibukota Italia ini tampil mendominasi. Tim tamu, Cagliari yang notabene berada di bawah kelas AS Roma justru tampil solid sepanjang jalannya pertandingan.
Raja Nainggolan dkk bahkan terlihat frustrasi meladeni permainan anak asuh Luis Diego Lopez. Serangan demi serangan dari tuan rumah tak mampu merobohkan solidnya lini belakang tim berjuluk Isolani (Penghuni Pulau) ini. Filippo Romagna yang merupakan mantn pemain muda Juventus mampu bermain disiplin bersama Fabio Pisacane di benteng pertahanan Cagliari.
Di babak kedua, klub ibukota ini sebenarnya mempunyai peluang emas namun sayang , eksekusi pinalti Perotti berhasil diselamatkan kiper muda Cagliari, Alessio Cragno.
AS Roma baru bisa memecah kebuntuan dimasa perpanjangan waktu, menit keempat. Berawal dari tendangan bebas, Kolarov mengarahkan bola langsung ke kerumunan pertahanan Cagliari. Cragno yang mencoba peruntungan menghalau bola gagal menjagkaunya, tapi justru berhasil disontek Fazio.
Seperti dilansir Football-Italia, Perayaan gol tersebut sempat dihentikan sementara waktu karena para pemain Cagliari melakukan protes. Karena menduga pemain Roma lebih dulu Offside dan Fazio handball.
Di sinilah saat-saat menegangkan, saat para suporter menanti keuputusan wasit dengan melihat rekaman VAR. Sampai akhirnya, Wasit Antonio Damato memutuskan bahwa tidak ada handball yang disengaja.
Berkat keputusan itu, perayaan gol Roma berlanjut dan membuat ketegangan para suporter di stadion Olimpico Roma pecah. Namun jika dilihat sepintas, sebelum bola masuk ke dalam gawang, bola terlihat lebih dulu mengenai salah seorang pemain AS Roma. Tapi bagaimana pun wasit sudah memakai teknologi canggih untuk mengambil keputusan tersebut.