Sebuah masalah krusial menimpa klub kebanggan masyarakat Surabaya, Persebaya Surabaya jelang penampilan mereka di kasta tertinggi sepakbola Tanah Air, Liga 1 musim 2018 mendatang.
Bagaimana tidak, juara Liga 1 Bhayangkara FC (BFC) masih menggunakan TMS atas nama Persebaya Surabaya di FIFA. Akibatnya, Persebaya jadi kesulitan untuk mendatangkan pemain asing yang akan dibawa berlaga ke Liga 1 musim depan karena tidak memiliki TMS.
Buntut dari persoalan ini pun memancing para Bonek, pendukung setia Persebaya melakukan aksi menuntut PSSI agar menghimbau Bhayangkara FC segera mengembalikan TMS yang sejatinya milik Persebaya.
Puncaknya, ribuan Bonek Mania melakukan aksi pemanasan terkait kisruh Transfer Matching System (TMS) yang berlangsung di depan Taman Bungkul dalam acara Car Free Day (CFD) di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Minggu (17/12/17) pagi.
Tidak ingin terus menjadi pihak yang disalahkan, Bhayangkara FC melalui manejernya, AKBP Sumardji menegaskan bahwa polemik terkait TMS FIFA antara Bhayangkara dan Persebaya sudah berakhir.
- Tuntut Pengembalian TMS Persebaya, Ribuan Bonek Beri Peringatan Keras Untuk PSSI
- Tuntut TMS Persebaya Dikembalikan, Bonek Mania Lahirkan Sebuah Sumpah Sakral
- Kisruh TMS Persebaya, Pentolan Bonek Bongkar Bobroknya PSSI
- Bonek Jabodetabek Juga Ikut Tuntut Kisruh TMS Persebaya Segera Tuntas
- Aksi Damai Bonek Tuntut TMS Persebaya, Ini Respons Manajemen Klub
- Usai Aksi Tuntut TMS Persebaya, Pentolan Bonek Lemparkan Pesan Mesra ke Ribuan Bonek
"Polemik TMS sudah berakhir dengan diberikannya TMS untuk Bhayangkara FC sendiri dan TMS Persebaya sendiri," kata Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji usai konvoi juara Bhayangkara di Surabaya, Senin (18/12/17) seperti dikutip dari Antara.
Sumardji pun mengatakan bahwa masalah TMS ini bukanlah wewenang milik Bhayangkara FC sebagai klub, melainkan PSSI sebagai sebuah federasi.
"Urusan TMS itu bukan domain klub. TMS itu domain federasi. Secara keseluruahan, pada tanggal 19-20 Desember diundang untuk diberikan pelatihan," kata dia.
Lebih lanjut, Sumardji pun menghimbau kepada para awak media agar membuat pemberitaan yang sejelas-jelasnya, agar tidak menyulut emosi pencinta sepakbola di Kota Pahlawan.
"Tolong dikutip agar masyarakat khususnya yang ada di Surabaya tidak dibuat bingung dengan adanya pemberitaan terkait TMS tersebut," pungkasnya.