Tim Pelajar Indonesia U-16 berhasil memaksakan hasil imbang 2-2 atas timnas Timor Leste U-16 pada laga terakhir dalam rangka pertandingan sepakbola persahabatan di perbatasan di Lapangan Bintang Timur Academy, Kabupaten Belu, Atambua.
Hasil ini berbanding terbalik di mana sehari sebelumnya mereka menang 4-0 atas tuan rumah Bintang Timur.
Di dalam jalannya laga, tim Pelajar U-16 sempat tertinggal 0-1 melalui gol dari titik putih yang dieksekusi oleh Gali pada menit ke-8. Hukuman penalti itu diberikan setelah pelanggaran yang dilakukan Rizky Arohman di kotak terlarang.
Namun, setelah kebobolan, permainan Tim Pelajar U-16 hasil binaan Kemenpora ini justru semakin berkembang. Mereka mendominasi pertandingan dengan permainan bola-bola pendek dari kaki ke kaki yang menawan meski diiringi dengan turunnya hujan.
Hasilnya pun terlihat pada babak kedua. Baru tiga menit laga dimulai Satria Arya Guntara sukses menggetarkan jala Timor Leste, kemudian disusul gol kedua Alif Jaelani, pada menit ke-47 sehingga tim Pelajar Indonesia U-16 berbalik unggul 2-1 atas Timnas Timor Leste U-16.
Namun sayang, keunggulan 2-1 tersebut gagal dipertahankan hingga laga berakhir, pasalnya di lima menit jelang bubar, Timor Leste mampu menyamakan keadaan menjadi 2-2 melalui tendangan keras Muzinho dari jarak 30 meter. Bola yang licin karena hujan sepanjang laga membuat kiper Tim Pelajar U-16, Viddy Adam, tak mampu menguasai bola dengan baik.
Meski hanya bermain imbang, manajer tim Pelajar Indonesia U-16 Fary D. Francis mengaku puas. Baginya permainan Tim Pelajar U-16 mampu mengimbangi Timor Leste.
"Kami menguasai permainan dan mendikte lawan. Dua gol lawan semua dari bola mati. Gol pertama lawan juga kontroversial karena asisten wasit tidak mengangkat bendera. Jadi, hukuman penalti itu mestinya tidak ada," tutur Fary D. Francis.
"Makanya saya akan meminta manajemen tim nasional PSSI mengikut sertakan mereka (Tim Pelajar U-16) dalam seleksi timnas U-16 ataupun U-19," tambah dia.
Senada dengan Fary, Deputi III Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta menuturkan bahwa berbagai langkah yang telah dilakukan oleh Kemenpora sudah terlihat hasilnya, untuk itu dirinya menekankan jika federasi sepakbola harus mengawal terus.
"Pemerintah melalui Kemenpora sudah menyiapkan tim muda bagi Indonesia yang terus terkawal secara tersistem dan berkesinambungan dengan kualitas permainan yang mumpuni, sehingga federasi seharusnya mampu mempergunakannya sesuai proyeksi," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Olahraga Timor Leste Osorio Florindo yang langsung melihat pertandingan menyanjung kualitas permainan tim Pelajar U-16 Indonesia.
Osorio mengatakan bahwa tim asuhan Maman Suryaman itu memiliki stamina yang bagus serta skill yang mumpuni.
"Secara fisik tim Pelajar U-16 Indonesia lebih kuat dan permainannya juga bagus," tutur Menteri yang juga merupakan ketua federasi sepakbola Timor Leste itu.