Turnamen Piala Presiden akhirnya menunjukkan kejelasan awal Januari 2018 nanti. Sebanyak 20 klub dari Liga 1 dan Liga 2, bakal bersaing memperbutkan trofi Presiden yang dibagi ke dalam lima grup, masing-masing di Bandung, Surabaya, Malang, Bali, dan Makassar.
Madura United sebagai salah satu kontestan, menyatakan siap untuk berpartisipasi. Bagi tim berjulukan Laskar Sape Kerrap itu, Piala Presiden bukan sekedar turnamen pramusim biasa.
"Piala Presiden sejatinya adalah turnamen untuk memberi aktifitas bagi klub peserta Liga 1, ketika PSSI masih menjalani sanksi," papar Haruna Soemitro.
Manajer tim MU itu pun menyebut Piala Presiden seharusnya dikembalikan lagi kepada derajat awalnya. Menurutnya, Piala Presiden berada pada tempat sendiri di atas turnamen pramusim.
"Karena kompetisi sekarang sudah berjalan, jadi seharusnya Piala Presiden berada pada proporsinya dengan marwah dan kehormatan yang lebih tinggi," ungkapnya.
- Dibanding Piala Presiden, Borneo FC Lebih Pilih Turunkan Skuat Utama di Piala Gubernur Kaltim
- Belum Punya Kerangka Tim, Persib Siap Sambut Piala Presiden
- Resmi! Piala Presiden 2018 Akan Digelar Bulan Januari
- Bocor, Stasiun Televisi Ini Siarkan Pertandingan Piala Presiden 2018
- Mattoangin Jadi Salah Satu Tuan Rumah Piala Presiden 2018, PSM Justru Belum Dapat Informasi
- Persib Berhasrat Rebut Gelar Juara Piala Presiden dari Arema
"Kami berpendapat, Piala Presiden sebagai ajang pramusim ini sudah tidak relevan. Karena turnamen pramusim bobot dan kualitasnya jauh lebih rendah daripada kompetisi," imbuh Haruna.
Pada intinya, MU sendiri tidak menolak untuk berpartisipasi. Namun menurut MU, ajang pramusim boleh digelar dengan judul berbeda, tanpa menyertakan nama Piala Presiden yang dianggap punya derajat lebih baik.
"Kami tidak menolak. Kami selalu mendukung apa pun gelaran ajang pramusim, tapi Piala Presiden adalah turnamen yang tempatnya berbeda," tutupnya.