PSSI belum bisa memastikan regulasi untuk marquee player pada musim depan. Sebab, evaluasi terhadap aturan tersebut masih terus berjalan hingga saat ini.
Regulasi marquee player lahir pada kompetisi musim lalu. PSSI beralasan, aturan khusus tersebut merupakan permintaan dari stasiun televisi yang memiliki hak siar Liga 1 2017.
- Marquee Player Persija Tertahan di Belanda, Ada Apa?
- Gede Widiade: Persija Akan Training Camp di Rumah Saya
- Belum Lama Bergabung, Patrich Wanggai Izin Latihan Persib Bandung
- PSM Makassar Berharap PT. LIB Tepati Janji Untuk Bayar Hak Subsidi dan Rating TV
- Persebaya Jelaskan Ruwetnya Transfer Andik Vermansah
Untuk musim depan, PSSI masih menimbang-nimbang penerapan marquee player. Tapi, tidak menutup kemungkinan pula untuk menambah kuotanya di Liga 1 2018 nanti.
“Nanti kita bahas. Marquee player ini kan salah satu motivasi industri punya televisi. Supaya rating naik. Nanti kita evaluasi, naik tidak dengan adanya marquee player,” ungkap Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi ketika ditemui pada acara Awarding Night Gojek Traveloka Liga 1 di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/17) malam WIB.
Tidak menutup kemungkinan untuk PSSI menambah slot marquee player pada kejuaraan musim depan. Apalagi, kalau evaluasi yang dilakukan berlangung positif.
“Kalau evaluasi nanti baik, kita tambah bila perlu. Semakin banyak duit, semakin bagus,” katanya menambahkan.
Dari regulasi empat pemain asing di Liga 1 2017, terselip satu kuota untuk marquee player. Pesepakbola yang termasuk ke dalam golongan khusus tersebut adalah yang pernah terdaftar di skuat Tim Nasional (Timnas) di salah satu dari tiga putaran final Piala Dunia terakhir (Piala Dunia 2006 (Jerman), 2010 (Afrika Selatan), dan 2014 (Brasil).
Selain itu, status marquee player juga dapat dikatakan pernah bermain di kompetisi Eropa yaitu Liga Primer (Inggris), La Liga (Spanyol), Bundesliga (Jerman), Serie A (Italia), Eredivisie (Belanda), Ligue 1 (Prancis), Super Lig (Turki), dan Primeira Liga (Portugal).