Gelandang senior Siswanto mengungkapkan, siap jika kembali harus menjadi pemain lapis kedua. Jika nantinya pemain eks Persib Bandung itu berseragam Persiba Balikpapan musim 2018. Ini lantaran ada pergantian kepala pelatih.
Sebelumnya di kompetisi Liga 1 2017, ketika Hariyadi ditunjuk menjadi pelatih kepala menggantikkan Milomir Seslija, Siswanto dan rekannya, Sunarto, justru terpinggirkan dan jarang tampil.
Hariyadi justru lebih sering menurunkan mantan pemain tim nasional U-19 yang dipinjam dari Sriwijaya FC Maldini Pali yang kabarnya kini berseragam PSS Sleman.
“Saya gak takut (dicadangkan), karena, saya itu siapa yang mengontrak, saya sebagai pemain professional saya 100 persen main dengan hati dan menghibur penonton yang ada di stadion maupun di seluruh Indonesia,” ujar Siswanto.
Pemain yang mengawali karirnya bersama Persekabpas Pasuruan itu menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat yang menyaksikan, untuk menilai penampilannya disetiap pertandingan.
“Yang nilai bukan pelatih (kepala), asisten, atau manajemen tapi semua yang nonton dan datang di stadion , kesempatan ada 5 menit atau 10 menit (bermain) saya akan kerahkan semua kempuan saya,” terangnya.
Ketika Beruang Madu masih dilatih Milomir, Siswanto dan Sunarto selalu diturunkan. Karena dalam latihan, Siswanto mengaku, selalu disiplin dan totalitas.
“Makanya selama coach Milo kemarin pegang, saya di dalam latihan 100 persen mengeluarkan seluruh kemampuan, disiplin dan saya banyak dapat ilmu dari pelatih yang levelnya top,” ujarnya.
“Disaat Milo tidak ada saya tidak putus asa siapapun pelatihnya saya selalu siap, karena saya sebagai pemain professional dan semua pemain sepakbola pasti ada kekurangan adan kelebihan.”
Siswanto sudah mengikuti latihan bersama dibawah kepemimpinan asisten pelatih Hariyadi karena menghormati kontrak yang berakhir Januari 2018.
Hingga saat ini Siswanto belum menandatangani perpanjangan kontrak bersama Persiba. Ini membuka kesempatan baginya untuk hengkang ke klub lain. Apalagi sudah ada tawaran dari klub liga 1 dan liga 2.