Burnley kembali mengejutkan publik Inggris setelah berhasil menahan laju Manchester United, yang berambisi mengejar rival sekotanya dalam perburuan gelar Liga Primer musim ini. Pada pekan ke-20, kedua tim harus berbagi poin saat menyudahi pertandingan dengan skor 2-2.
Tim berjuluk The Clarets tersebut berhasil tampil mengejutkan setelah unggul dua gol lebih dulu di paruh pertama. Gol tersebut disarangkan Ashley Barnes saat laga baru berjalan tiga menit, dan gol indah Steven Defour menjelang turun minum.
Namun, mereka gagal mempertahankan keunggulan setelah Manchester United tampil cukup baik di interval kedua. Jese Lingard menjadi mimpi buruk The Clarets, mengingat pemain asal Inggris itu mencetak dua gol dan menyamakan kedudukan pada menit akhir.
Pelatih Burnley Sean Dyche pun merasa bangga dengan cara timnya bermain pada laga yang dilangsungkan di Old Trafford. Namun, Dyche mengakui bahwa anak asuhnya tidak bermain santai setelah unggul dua gol.
“Saya memiliki banyak kebanggaan dalam tim pada momen ini. Rencana permainannya adalah Anda harus mempertahankan dan melakukan semua permainan buruk menjadi baik,” ujar Dyche, dikutip Soccerway.
“Kami mencetak gol lebih awal, kami tidak rileks, kami mencetak gol lagi. Paruh kedua, mereka (Manchester United) mendominasi pertandingan. Untuk keluar dengan satu poin adalah menyenangkan,” lanjutnya.
Namun, Dyche mengaku menyesal dengan keputusan Sam Vokes yang melanggar pemain Manchester United, yang berunjung dengan tendangan bebas. Karena pelanggaran tersebut, Setan Merah pun berhasil menyamakan kedudukan.
“Satu-satunya yang buat saya frustrasi adalah keputusan akhir tentang Sam Vokes, saya tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Saya melihat permainan tim mereka dan bangku mereka tidak terlihat terlalu rentan,” lanjutnya.