Keinginan pemain muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, untuk berkarier di luar negeri rupanya didukung penuh oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal itu dipastikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat bertemu sang pemain, Jumat (05/01/18).
Menpora mengatakan Egy adalah salah satu talenta muda menjanjikan yang bisa mengharumkan nama Indonesia di masa mendatang. Untuk itu pihak Kemenpora akan membebaskan Egy untuk memilih klub mana saja yang diinginkan dan pastinya akan dipantau langsung.
"Egy ini adalah salah satu yang betul-betul dipromosikan dan diantar oleh pak Subagja selaku ayah angkatnya di sekolah olahraga Ragunan. Di sana Egy sudah 5 tahun dan sekarang sedang kelas 3 SMA," buka Menpora.
"Yang penting pemerintah mendukung agar siapapun, terutama Egy, berhak memilih klub maupun negara mana yang bisa membuat ia menjadi pemaim hebat yang nantinya mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional," ucap Cak Imam.
"Itu kenapa saya menyiapkan waktu untuk Egy karena dia anak didik dari sekolah Ragunan yang dibiayai pemerintah dalam hal ini Kemenpora," imbuhnya mengenai alasan pemanggilan dan dukungan untuk Egy.
Saat disinggung nasib Egy yang bisa saja menjadi polemik layaknya Evan Dimas dan Ilham Udin Armayn yang sempat terhalang ke luar negeri, Menpora mengatakan ia yang akan berbicara langsung dengan federasi (PSSI).
Namun, Imam Nahrawi menegaskan setiap pemain profesional berhak ke klub mana saja, asal harus pulang jika dibutuhkan Timnas karena hal itu sudah merupakan tugas untuk membela negara.
"Soal itu (andai mirip Evan Dimas) nanti saya yang berbicara. Bagi pesepakbola bermain di mana pun adalah hal yang sah. Tapi ketika timnas membutuhkan termasuk dalam rangka sukses Asian Games maka tidak boleh tidak (absen). Harus pulang ke Tanah Air," tegas Menpora.