Direksi PT Putra Sleman Sembada (PSS ) segera mengambil langkah cepat dengan menunjuk manajer baru untuk mengisi posisi Baryadi yang mengundurkan diri. Posisi yang ditinggal oleh Baryadi kini diisi oleh Sismantoro yang sebelumnya menjabat sebagai asisten manajer.
Mengetahui kabar tersebut, suporter fanatik PSS Sleman bernama Brigata Curva Sud (BCS) akhirnya mengambil sikap tegas. Mereka menyayangkan pengunduran diri Baryadi yang sebelumnya diusung oleh BCS.
Selain itu mereka juga menjalin komunikasi dengan Baryadi dan ternyata langkah mundur dirinya sudah menjadi keputusan bulat. Sehingga BCS sendiri menghormati keputusan tersebut.
"Atas pengunduran diri Bapak Baryadi, tuntutan BCS masih sama; menuntut PT PSS dan manajemen membawa PSS Sleman ke Liga 1 musim 2018," bunyi pernyataan Brigata Curva Sud.
Dengan mundurnya eks manajer Sriwijaya FC itu, peran BCS sebagai kontrol bagi klub akan dilaksanakan bersama-sama, mengingat persiapan klub sudah mulai berjalan.
Oleh karena itu, BCS mendesak semua suporter dan masyarakat sepakbola Sleman bisa menjaga kondusifitas klub dan dinamika suporter. Sampai dengan saat ini persiapan tim PSS Sleman sudah mulai berjalan sesuai rencana.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak Baryadi menyanggupi penunjukkan menjadi manager pasca gagalnya PSS Sleman musim 2017 hingga akhirnya mengundurkan diri," jelas pernyataan suporter fanatik PSS seperti dinukil laman bcsxpss.com.
PSS Sleman sendiri tengah melakukan tes medis dan fisik terhadap para penggawanya. Selain itu mereka juga menggelar turnamen sendiri bernama "Coppa Sleman 2018" dan diikuti empat klub, dua diantaranya dari Negeri Jiran.