Peluang juara Suramadu Super Cup (SSC) tampaknya segera tertutup bagi Persela Lamongan. Namun, tim Laskar Joko Tingkir tak ambil pusing, karena tujuan mereka sejak awal adalah mematangkan persiapan tim jelang berlaga di Liga 1 musim ini.
Tertutupnya peluang itu akibat satu kekalahan dari Madura United di laga kedua SSC, Selasa (09/01/18) sore. Melawan tuan rumah, tim besutan Aji Santoso itu seperti kehabisan bensin dengan berupaya menurunkan skuat lapis keduanya.
Kekalahan ini pun menempatkan Persela sebagai juru kunci di klasemen SSC dengan mengemas satu angka. Namun kekalahan ini tak diambil pusing oleh kubu berjuluk Laskar Joko Tingkir ini.
"Sesuai keinginan pelatih, dari awal kami ingin mencoba seluruh pemain sebagai bagian dari persiapan," kata Danur Dara, asisten pelatih Persela, selepas pertandingan.
"Karena tidak ada waktu istirahat, kami mengubah komposisi karena tidak mungkin menurunkan pemain yang kemarin," imbuh Danur.
Tertutupnya peluang skuat kebanggaan warga Lamongan ini juga akan menjadi catatan sendiri. Pasalnya Persela masih akan fokus untuk tetap bisa tampil apik di musim baru kompetisi nanti.
"Seperti hasil paling penting adalah di kompetisi nanti. Dan apa pun hasil di sini, tidak akan berpengaruh," Danur mengakhiri.
Persela memang tampil beda dibanding kala melawan Kedah FA. Determinasi mulai berkurang yang berimbas pada minimnya konsentrasi dalam membendung setiap pergerakan lawan.
Hal itu tercermin melalui dua gol MU yang diciptakan Engelberd Sani dan Alfath Fathier. Engel melepaskan tendangan mendatar setelah melakukan aksi solo run dalam serangan balik cepat di menit 26.
Sementara gol Fathier di menit 45 lahir karena lini pertahanan Persela kurang konsentrasi dalam antisipasi pergerakan lawan.